Ilustrasi by gkimy.or.id

Erich Fromm, Filsuf dan Psikolog terkemuka, membedakan antara cinta yang tak dewasa dan cinta yang dewasa.

Cinta yang tak dewasa berbunyi, “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu!”

Cinta yang dewasa berbunyi, “Aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu!”

Yesus mengajarkan perihal Hukum Kasih. Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Hukum emas ini merupakan penegasan dan ajaran yang mengatasi keseluruhan hukum serta ajaran lain. Hukum Kasih ini menunjukkan bahwa Allah sendiri adalah Kasih. Deus Caritas Est. Allah adalah Kasih.

Dari Allah, kita menimba dan menghidupi semangat kasih untuk mencapai kesempurnaan dalam mengasihi. Sifat dan sikap manusiawi cenderung mengutamakan diri dan berpusat untuk diri sendiri saja. Semangat cinta diri pada akhirnya membawa orang pada pengabaian akan Allah.

Kita lebih mementingkan hasil dan pekerjaan, kesuksesan, ambisi pribadi dan sebagainya. Akhirnya doa, tindakan baik, kegiatan rohani, hanya sekedar pelengkap dalam keseharian.

Ketika relasi dengan Allah mulai memudar, relasi dengan sesama pun mengalami kekeringan. Sikap egois, mencari keuntungan dan keselamatan diri sendiri, benci dan balas dendam, menunjukkan pudarnya kasih dan matinya cinta.

Ya Tuhan Yesus, berilah kami semangat kasih agar dapat mengasihi Engkau dan sesama kami dalam setiap kata dan perbuatan. Semoga akhirnya kami semua mampu untuk mengasihi satu sama lain. Amin.

Selamat pagi dan selamat hari baru. Dalam Yesus kita bersaudara. Tuhan memberkati.
Salam Kasih dan Doa,
Romo Eman Kiik Mau, Pr

SHARE