Close Menu
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru
  • Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani
  • Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam
  • Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena
  • Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas
  • Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr
  • Delegatus Nusa Tenggara Dorong Cinta Kitab Suci
  • Menghayati Spiritualitas Pekerjaan Berdasarkan Kesaksian Yusuf dan Maria
Facebook Instagram
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Login
Keuskupanatambua.orgKeuskupanatambua.org
Home»Renungan Harian»KABAR SUKACITA YANG MEMBEBASKAN!
Renungan Harian

KABAR SUKACITA YANG MEMBEBASKAN!

Komsos Keuskupan AtambuaBy Komsos Keuskupan AtambuaJuly 9, 2020No Comments26 Views
Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Reddit Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kabar Sukacita Yang Membebaskan (Luk 4: 18-19)

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Kristus, disadari atau tidak ketika kita lahir di dunia ini kita diutus. Allah menciptakan dan menghadirkan kita di dunia untuk menyatakan kasih, kerahiman dan kebesaran kuasa-Nya. Manusia sebagai citra dan gambar-Nya, memiliki tanggung jawab istimewa yaitu mewartakan Allah dan keagungan karya-Nya. Dengan pewartaan dan kesaksian yang baik dan benar dalam hidup ini, setiap kita dapat disapa sebagai anak-anak Allah dan harkat martabat kita yang telah dirusak  oleh dosa, dapat kembali diangkat ke dalam kasih dan kerahiman-Nya. Ini adalah tugas yang tidak gampang. Butuh waktu dan perjuangan.

Yesus mengingatkan kita bahwa perutusan kita ibarat seekor anak domba disuruh ke tengah-tengah serigala. Ini berarti butuh keberanian untuk pergi ke manapun…jangan takut…! Pun jangan mengelak,  apalagi menolak. Yang ada hanyalah kata…saya siap…!..diutus, siapa takut…!!..kita diutus ke tengah serigala dan bukan ke tengah sesama domba. Tuhan mengajak kita untuk selalu waspada dan tidak perlu takut, karena Dia yang mengutus, tentu Dia pula yang akan menjadi perisai hidup kita. “Ketakutanlah  yang membuat kita sulit dan bukan kesulitan yang membuat kita takut”. Adapun Yesus dalam mengutus para murid-Nya memberikan prinsip-prinsip perutusan ini: Jangan membawa apa-apa, ketika diterima di sebuah rumah makan apa adanya, menyembuhkan mereka yang sakit di tempat itu, kalau tidak diterima pergi dan kebaskan debu pada kaki, dan teruslah bersaksi tiada henti. Inilah usaha dan perjuangan yang harus kita nyatakan sebagai pengikut Kristus. Teruslah berjuang untuk menjadi utusan yang dikehendaki Tuhan dan bukan yang diinginkan diri sendiri. Inilah aku, utuslah aku.

Siapa yang dimaksud Lukas sebagai “orang miskin” dalam Injil yang kita baca ini? Di dalam bahasa Yunani, kata “miskin” bukan hanya kondisi orang yang tidak memiliki uang, melainkan kondisi saat orang selalu merasa kurang. Amsal 11:24 menggambarkannya dengan sangat jelas, “ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.”

Saudara-saudariku yang terkasih, kita percaya salah satu alasan Yesus datang ke dunia adalah untuk menghancurkan  “kemiskinan” di pikiran kita. Dalam Lukas 4:18 Yesus secara jelas menyampaikan, “Aku diurapi untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin…” menurut kita apa kabar baik bagi orang-orang miskin? Tentu saja kabar yang mengatakan bahwa mereka diberkati. Kabar bahwa Kristus datang bukan untuk mengambil, melainkan untuk memberi kehidupan yang berkelimpahan. Untuk orang-orang seperti mereka perutusan kita, datang melayani “orang-orang miskin”. Perutusan itu telah dimulai oleh Yesus sendiri…dan kini..di sini..kita diutus mewartakan kabar sukacita-Nya dalam totalitas hidup dan pengabdian kita.

Refleksi: Senantiasa siapkah aku dalam setiap perutusan yang dipercayakan kepadaku? Apakah aku melaksanakan tugasku dengan penuh tanggung jawab, loyalitas, keikhlasan hati, sukacita, teliti dan total..?

Salam Saudari Dina

Sr. M. Klarentin, FSGM

Sekretaris Komisi Seminari/Panggilan KA

Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Tumblr Email

BERITA TERKAIT

Berilah Dengan Cuma-Cuma

December 7, 2024

Dalam Penderitaan, Ada Harapan Baru

November 28, 2024

Relakah Untuk Memberi?

November 25, 2024

Jangan Pernah Ragu

November 23, 2024

Mengusir Kepentingan Dunia

November 22, 2024

Kasih Yang Terluka Lukas, 19: 41-44

November 21, 2024

Comments are closed.

BERITA TERBARU

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

May 15, 2025

Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani

May 14, 2025

Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam

May 13, 2025

Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena

May 12, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr

May 9, 2025
KALENDER LITURGI

Tentang Kami
Tentang Kami

Keuskupanatambua.org merupakan website resmi Keuskupan Atambua yang menyajikan update informasi seputar Keuskupan Atambua dan paroki-paroki di wilayah keuskupan tersebut.

Alamat

Alamat:
Jl. Nela Raya No. 17, Lalian Tolu, Atambua 85702, Timor – Nusa Tenggara Timur.

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
© 2025 Keuskupanatambua.org. Designed by Tim Keuskupan Atambua.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?