
Mgr Jacques Franciscus Maria Pessers, SVD
(Vikaris Apostolik Nederl-Timor, 16 Juni 1936 – 11 November 1948)
(Vikaris Apostolik Atambua, 11 November 1948 – 14 November 1958)
Beliau diangkat Tahta Suci menjadi Vikaris Apostolik Nederl-Timor, 16 Juni 1936. Wilayahnya meliputi seluruh Timor, Sabu, Rote.
Kala itu, umat Katolik Timor berjumlah sekitar 42.000 yang dilayani oleh 19 imam, 3 bruder dan 12 suster. Gereja berada di tengah masyarakat yang primitif, buta huruf, miskin dan kafir (belum mengenal Kristus) dan berada dalam jajahan Jepang.
Gereja merintis pendidikan untuk kaderisasi tenaga pastoral. Para guru agama (awam Katolik) ditempatkan di setiap kampung. Mereka itulah yang menemani para misionaris dari kampung ke kampung untuk mewartakan Injil melalui kerygma (katekese), doa kelompok, Misa dan kunjungan pas-toral keluarga.
Penaburan benih-benih sabda dan tumbuhnya iman umat ditantang sekaligus diuji ketahanannya pada masa ini.
Misi Gereja Katolik dihambat oleh penjajah Jepang. Banyak misionaris Katolik ditawan di Pare-Pare (Sulawesi), sehingga menyebabkan karya misi terhenti sementara. Meski demikian, Gereja tidak pernah mati, malah semakin hidup dan berkembang.
Pada 11 November 1948 ketika Vikariat Apostolik Nederl-Timor berubah nama menjadi Vikariat Apostolik Atambua, Mgr. Yakobus Pessers SVD diangkat sebagai Vikaris Apostolik Atambua dari tahun 1948 – 1958.
Dalam era ini, beliau berhasil menambah beberapa stasi dan lembaga pendidikan, termasuk berdirinya Seminari Menengah Lalian pada 8 September 1950.
Pada 14 November 1958 beliau mengakhiri masa jabatannya sebagai Vikaris Apostolik Atambua. Beliau meninggal dunia pada 03 April 1961 di Nederland dan dimakamkan di sana.