Sekilas Sejarah Paroki Noemuti
Ket.foto: 1. Gedung gereja paroki sekarang dibangun tahun 1929 2. Pembangunan gedung gereja yang baru (Foto: Rm.Yubo)
Paroki Hati Yesus yang Maha Kudus Noemuti termasuk salah satu paroki tertua di Keuskupan Atambua bahkan di Pulau Timor. Paroki ini menjadi paroki induk untuk semua paroki yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara. Pada mulanya misi agama berjalan bersama penjajah. Penjajah Portugis menyertakan para misionaris dalam perjalanan misinya ke Timor. Pada tahun 1662, ketika itu di Lisboa terjadi suatu persetujuan antara Belanda dan Portugis mengenai pembagian wilayah pulau Timor sebagai daerah jajahan. Kepada Belanda (VOC) diberikan kuasa atas daerah Timor Barat kecuali daerah Noemuti dan Ambeno. Sedangkan Portugis diberi kuasa atas daerah Timor-Timur, termasuk Noemuti dan Ambeno di bagian Barat. VOC mengumumkan bahwa semua orang yang tetap beragama Katolik harus pindah ke daerah Portugis. Sedangkan di daerah VOC semua orang yang beragama Katolik harus dihapus dan diganti dengan agama Protestan-Calvinis.
Sejarah mencatat bahwa pada 31 Desember 1679, ada 16 orang misionaris Dominikan yang bekerja di misi pulau Timor di antaranya; seorang misionaris Bernama Frei Manuel de Santo Yasinto yang bertugas di Noemuti, kemudian oleh Takhta Suci di Roma beliau diangkat menjadi Uskup Malaka dan ditahbiskan menjadi Uskup di Makao pada tahun 1705.
Pada tahun 1718 Uskup Malaka datang ke Timor dan menetap di Lifao. Pada 1755 Frei Gerardo de Santo Jose ditahbiskan menjadi Uskup. Kemudian beliau datang ke Lifao dan menjadikan Gereja Lifao di Oe-cuse sebagai katedral dan menetap di situ sampai meninggal dunia pada tahun 1762. Sejarah juga mencatat bahwa pada 12 Maret 1920, Perfektur Apostolik Sunda Kecil ditingkatkan statusnya menjadi Vikaris Apostolik oleh Takhta Suci. Maka pada 20 April 1920, Mgr. Josefus, Uskup Malaka menyerahkan daerah Noemuti yang sejak tahun 1917 masuk Pemerintahan Belanda secara yuridis masuk ke dalam Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil. Mgr. Arnoldus Vestraelen, SVD mengambil alih pelayanan di Stasi Noemuti. Dengan ini Stasi Noemuti melepaskan diri dari Lifao-Ambeno Keuskupan Malaka.
Pada tanggal 27 Mei 1925, P. Anton Baun, SVD dan P. Jan Smith, SVD membuka kembali Stasi di Noemuti untuk pelayanan umat di seluruh wilayah TTU. Selanjutnya Pastor Anton Baun, SVD dilantik menjadi Pastor Paroki TTU pada tanggal 08 Agustus 1925. Catatan lain mengungkapkan bahwa pada bulan Oktober 1929 pembangunan Gereja Noemuti selesai dikerjakan dan selanjutnya pada November 1929, pemberkatan Gereja Hati Yesus Yang Maha Kudus Noemuti Oleh Mgr.Arnoldus Vestraelen, SVD, Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda kecil saat itu. Pater I. Van Harren, SVD yang baru tiba membantu Pater Anton Baun, SVD di Noemuti, sedangkan Pater Smith, SVD pada tahun yang sama melayani umat di wilayah Kiupukan-Insana.
Adapun para imam yang pernah bertugas baik sebagai pastor paroki maupun sebagai pastor pembantu sejak berdirinya paroki hingga sekarang sebagai berikut:
- P. Anton Baun, SVD (1925-1934), Paroki TTU
- P. Jan Smith, SVD (1925-1929)
- P. Verharren, SVD (1925-1929)
- P. Nick. van Ammers, SVD (1934;1978-1979; 2 kali Pastor Paroki)
- P. Th. Lavrijsen, SVD (1935-1945: Pastor Paroki)
- P. C. Martens, SVD (1945-1950: Pastor Paroki)
- P. V. Lechovic, SVD (1950-1953: Pastor Paroki)
- P. H. Pfeffer, SVD (1953-1963: Pastor Paroki)
- P. Paul Goote, SVD (1963-1967; 1982-1985: 2 kali Pastor Paroki)
- P. Roger J. Riese,SVD (1967-1970; 1976-1978; 2003-2004: 3 kali Pastor Paroki).
- P. R. S. Daschbach, SVD (1970-1973;1980-1982: 2 kali Pastor Paroki)
- P. Jerry Lanigan, SVD (1973-1976:Pastor Paroki)
- P. Noel Carrol, SVD (1979-1980: Pastor Paroki)
- Rm. Hironimus Kore, Pr (1985-1989: Pastor Paroki)
- Rm. Yonathas Nahak, Pr (1989-1996 Pastor Paroki)
- Rm. Thomas Tahu, Pr (1995-1996: co-Pastor Paroki)
- Rm. Pius Nahak, Pr (1996-1999: Pastor Paroki)
- Rm.Barnabas Natun, Pr (1999-2003: Pastor Paroki)
- Rm. Maksi Amnanu, Pr (2000-2007: Pastor Paroki)
- Rm. Yoris S. Giri, Pr (2004-2005: Pastor pembantu)
- Rm. Gerardus Salu, Pr (2007-2013: Pastor Paroki)
- Rm. Okto Taek, Pr (2007-2008: Pastor Pembantu)
- Rm. Yohanes P. Naben, Pr (2008-2013: Pastor Pembantu)
- Rm.Arnoldus Lema, Pr (2013-2019: Pastor Pembantu)
- Rm. Agustinus Berek,Pr (2014- sekarang: Pastor Paroki)
- Rm. Yunus Bouk,Pr (2019-sekarang: Pastor Pembantu).
Peranserta awam
Selain para imam, ada sejumlah nama tokoh awam yang menjadi perintis berdirinya Paroki Noemuti, yakni Richardus Luis Sonbay (Raja Kerajaan Oenam di Noemuti) bersama para permaisurinya: Bi Fku Kune (Istri I) dan Margaretha da Costa (Istri II); Gaspar Koko Salem (Fetor Noemuti), Don Matheus da Costa dan Meol Cruz.
Sejak terbentuknya paroki, awam ikut berperan dalam pembangunan paroki sebagai Majelis Gereja atau yang kini disebut Dewan Pastoral Paroki. Dewan Pastoral Paroki dan Dewan Keuangan Paroki Noemuti sangat aktif berperan dalam karya pastoral Paroki dari periode ke periode. Tercatat bahwa pada periode 2009-2012 & 2012-2015, sebagai Ketua I DPP adalah Bapak Agustinus Musu; Ketua II, Bapak Yulius Haumetan dan ketua III, Bapak Fransiskus Taimenas. Sedangkan di DKP sebagai wakil ketua adalah Stefanus Kosat dibantu oleh Bapak Fransiskus Rusae sebagai sekretaris dan Bapak Yosep Kefi sebagai bendahara.
Berdasarkan SK Uskup Atambua No. 219/2015, Dewan Pastoral Paroki Noemuti periode 2015-2018 adalah Ketua I, Yulius Haumetan, Ketua II, Fransiskus Taimenas, dan Ketua III, Emanuel Sapay; Sekretaris I: Yosef O. Bnani dan Sekretaris II, Maria Bernadetha Sa’u. Sedangkan Dewan Keungan Paroki terdiri dari Wakil Ketua: Fransiskus Rusae, Sekretaris, Maximus Tuke dan Bendahara Yoseph Kefi.
Ladang Panggilan yang subur
Dari segi panggilan, Noemuti merupakan ladang yang subur. Pater Hironimus Jou Sonbay SVD merupakan imam pertama dari Paroki Noemuti yang ditahbiskan pada tahun 1968. Kemudian berturut-turut pada tahun 1970 tahbisan kedua imam dari Noemuti dalam diri P. Fransiskus Asisi Kou SVD dan Rm. Anton Solo (ex). Selanjutnya benih panggilan it uterus bertumbuh subur, hingga data per- Maret tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah imam dari paroki Noemuti sebanyak 36 orang; bruder sebanyak 7 orang; Suster sebanyak 88 orang dari berbagai kongregasi dan 20 orang frater di seminari Tinggi, belum terhitung yang sekarang ada di seminari menengah.
Batas paroki dan sarana prasarana lainnya
Wilayah Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Noemuti mempunyai batas-batas sebagai berikut: bagian utara berbatasan dengan Paroki Sasi dan Paroki Oeolo. Bagian selatan berbatasan dengan Paroki Aryos Niki-Niki (Keuskupan Agung Kupang), bagian timur berbatasan dengan Paroki Maubam dan bagian barat berbatasan dengan Paroki Bijaepasu.
Paroki Noemuti memiliki sarana-sarana pendukung seperti gedung Gereja satu buah yaitu Gereja Pusat Paroki dan 17 buah kapela permanen. Ada sebuah pastoran dengan kapasitas 10 kamar; sebuah gedung paroki; dua buah asrama putra dan putri dan dua buah gua Maria yakni Gua Santa Maria Fatima Kote dan Gua Maria Lourdes Haurakin di Oeperigi.
Organisasi gerejani
Organisasi-organisai gerejani yang ada dalam paroki antara lain Legio Maria terdiri dari 1 (satu) kuria dan 4 (empat) Presedium; Persekutuan Doa Karismatik Katolik terdiri dari 5 (lima) PDK dengan koordinatornya sdr.Siprianus Kosat; Kelompok Orang tua Para Imam, Bruder, Suster dan Seminaris (Paguyuban Panggilan), dengan ketuanya bapak Fransiskus Taimenas; Kelompok THS-THM dengan koordinatornya Sdr. Yohanes Arik; Persatuan Katekis Paroki dengan ketuanya Bapak Stefanus Kosat,S.Ag dan sejumlah besar Orang Muda Katolik yang di Ketuai oleh Sdr. Oktovianus Koa. Jumlah umat secara keseluruhan sesuai data tahun 2020 sebanyak 14.604 jiwa yang tersebar dalam 3.738 kepala keluarga, 26 lingkungan dan 201 KUB. Ada 8 (delapan) SDK; 12 SDN; 1 (satu) SMPK; 5 (lima)SMPN dan 3 (tiga) SMA/K. Pada pelayanan Ekaristi hari Minggu dan hari Raya, umat di layani di tiga tempat yakni: Kote (pusat paroki), Kapela Naiola dan Kapela Oemeu. Kini Paroki Noemuti terus membenahi diri, di bawah kepemimpinan Pastor Paroki Rm.Agustinus Berek,Pr dibantu Rm. Yunus Bouk, Pr.
Pastoran yang baru megah dua lantai (Foto: Rm.Yubo)
Persiapan Yubileum seabad paroki
Dalam rangka perayaan yubileum 100 tahun atau 1 abad berdirinya Paroki Noemuti yang akan terjadi pada 27 Mei 2025 itu, tahun lalu sudah diresmikan dan diberkati Yang Mulia Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku sebuah pastoran yang baru dua lantai nan megah. Melihat tampilannya, seorang staf Puspas bergumam, “rupanya ini satu-satunya pastoran yang megah dengan 2 lantai di keuskupan ini”, demikian dia tak mau disebutkan namanya. Pastoran nan indah itu kini sudah ditempati. Sementara itu, ketika dalam mempersiapkan perayaan yubileum 100 tahun, ada beberapa kegiatan sedang dilaksanakan yakni pembangunan gedung gereja yang baru dan penulisan buku seabad Paroki Noemuti, demikian Pastor Paroki Noemuti, Rm. Agustinus Berek, Pr dalam Surat Keputusan Pembentukan Panitia Penulisan Buku Seabad paroki menguraikan. Selamat bersiap-siap umat Paroki Noemuti menyongsong 100 tahun parokimu!***
Sumber: (Ziarah Pastoral Keuskupan Atambua dari Masa ke Masa (1938-2015), hlm. 217-221; Statistik Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Noemuti tahun 2020; Rm. Yunus Bouk, Pr)
Para tukang: di tangan mereka harapan sebuah gedung gereja baru berdiri untuk perayaan 100 tahun (foto:Rm.Yubo)
Penulis: Yosef Hello *** Editor: Yosef Hello