BITUANI, KEUSKUPANATAMBUA.ORG, Hari Minggu Paskah VI (Minggu,05/05/2024) merupakan waktu Tuhan yang disiapkan bagi segenap anggota Komunitas Pemerhati Keluarga Couples For Christ (CFC) atau yang lebih dikenal dengan Komunitas Pasangan Untuk Kristus (Pasukris) untuk mengadakan Pertemuan (Assembly) bulanan bersama di Gua Santa Maria Siti Bitauni, Paroki Kiupukan, Dekenat Kefamenanu, Timor.
Assembly diawali dengan Doa Rosario bersama di dalam Gua Santa Maria Siti Bitauni dipimpin oleh Sis. Erna Dalung. Setelah berdoa Rosario, semua turun ke pelataran gua untuk melanjutkan kegiatan dengan Pujian dan Penyembahan yang dipandu oleh Bro. Bene Asa dari Household Asuulun. Brother Bene mengajak semua hadirin untuk meninggalkan segala kesibukan dan memusatkan pikiran dan perhatian untuk memasuki hadirat Allah melalui pujian dan penyembahan.
“Marilah bro dan sis kita masuk dalam hadirat Allah. Kita tinggalkan segala kesibukan dunia dan pusatkan pikiran dan perhatian untuk bersatu dengan Tuhan dalam doa dan pujian bersama” , ajak Bro Bene.
Pujian dan Penyembahan diakhiri dengan pengajaran yang dibawakan oleh Bro. Yosef Hello dengan tema: “PERSAUDARAAN DAN KEKELUARGAAN: KEKUATAN DALAM CFC.” Persaudaraan dan kekeluargaan dalam komunitas CFC meneladani cara hidup Gereja Perdana (Kis 2: 41-47) dan Spiritualitas Hidup Santa Maria. Dalam pengajaran siang ini, Ketua Chapter CFC Atambua ini mengajak para anggota CFC untuk mendalami semangat Hidup Gereja Perdana sebagaimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul. Ada sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) Cara Hidup Jemaat Purba yang dapat diikuti yakni:
- Memberi Diri Dibaptis.
Orang-orang yang menerima pengajaran rasul-rasul itu memberi diri dibaptis dan menjadi anggota Gereja perdana. Demikian pun CFC melalui program CLP kita mengalami baptisan baru dan bergabung dalam CFC artinya kita memaknai dibaptis ini dengan pembaharuan. Setiap anggota CFC harus memberi diri diperbaharui terus menerus seperti jemaat gereja perdana.
- Bertekun dalam Persekutuan.
Sebagaimana Gereja perdana selalu bertekun mendengarkan pengajaran para rasul dan membangun persekutuan di antara mereka, demikianpun kita sebagai anggota CFC mesti setia mendengarkan Sabda Tuhan dan pengajaran dari pimpinan Gereja. Dan hasil dari ketekunan itu kita praktekkan di dalam persekutuan household kita masing-masing. Maka setiap anggota CFC harus ada dalam household.
- Memecahkan Roti dan Berdoa
Kita membaca ‘memecahkan roti’ sebagai ekaristi. Bagi kita ekaristi merupakan kekuatan utama. Jadi setiap anggota CFC mesti setia merayakan ekaristi dan berdoa. Kita juga dapat menghayati ekaristi sebagai kebersamaan dan ramah tama di dalam household.
- Membuat Mujizat dan Tanda
Tuhan melakukan mujizat di tengah jemaat perdana sehingga banyak orang percaya dan bergabung dengan mereka. Karena itu hendaknya di dalam komunitas CFC, orang melihat bahwa Tuhan membuat mujizat di tengah kita, bahwa ada hal-hal yang menarik yang tidak terjadi dalam kelompok lain sehingga membuat orang terpikat untuk menjadi anggota.
- Tetap Bersatu dan Sehati
Yang menjadikan gereja perdana itu kuat adalah persatuan dan sehati, sejiwa di antara mereka. Persatuan itu adalah kekuatan utama yang harus ada di dalam setiap komunitas dan tak terkecuali ada juga dalam komunitas CFC. Kalau kita bersatu semua orang senang dan percaya bahwa Tuhan ada di dalam kita.
- Ada yang menjual harta miliknya dan berbagi
Di sini yang ditekankan dalam Gereja perdana adalah kejujuran. Bandingkan keluarga Ananias dan Safira yang mati tergeletak karena menipu para rasul. Setiap anggota CFC diminta untuk hidup berbagi dengan yang lain.
- Makan bersama dengan gembira dan tulus hati
Mereka selalu makan bersama dengan tulus hati. Dalam CFC kita mengembangkan ramah tama bersama dan merayakan hari Tuhan. Makan bersama sebagai sarana pemersatu bukan yang utama. Maka jangan sampai persoalan makan bersama memicu perselisihan dan bubar. Ini harus diperhatikan.
- Mereka berkumpul dalam Bait Allah
Bait Allah menjadi tempat berkumpulnya gereja perdana. Rumah kita sebagai tempat pertemuan household hendaknya menjadi Bait Allah bagi kita. Mari dari rumah kita sendiri, kita pergi ke gereja, membawa seluruh keluarga kita.
- Mereka disukai semua orang
Kehidupan gereja perdana selalu memikat dan menarik sehingga mereka disukai semua orang. Kita pun bisa berjuang untuk mendekati gereja perdana itu. Kalau tidak disukai semua orang, paling tidak sebagian besar atau ada orang yang suka dengan kita. Jangan sampai kita dibenci semua orang.
- Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.
Akibat dari semuanya itu, Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang baru yang sudah diselamatkan. Semoga melalui kesaksian hidup kita, banyak keluarga mau bergabung dengan CFC.
Menurut bro. Yosef, Bunda Maria juga merupakan bagian dari jemaat perdana itu yaitu para rasul dan orang-orang lain yang telah diselematkan Tuhan.
“Karena itu, kita juga mesti bekajar dari spiritualitas Bunda Maria”, kata Sekretaris Umum Puspas itu. Ada 4 (empat) keutamaan Bunda Maria yang dapat kita teladani yakni mengunjungi Elisabet saudarinya; menyimpan semua perkara di dalam hatinya; berdiri di bawah kaki salib dan menjadi bunda Gereja bagi kita; dan akhirnya Berjaga bersama para rasul menantikan turunnya Roh Kudus.
Karena itu bro. Yosef meminta kepada semua bro dan sis, para anggota CFC Atambua dan di mana saja berada, untuk memperhatikan hal-hal berikut yaitu menjadikan rumah kita sebagai pusat kehidupan keluarga Kristiani; membangun relasi dengan keluarga-keluarga lain sebagai saudara, baik anggota CFC maupun bukan anggota; selalu berusaha menghadiri kegiatan household dengan setia; menjaga komitmen untuk tulus melayani Tuhan melalui CFC; dan membawa banyak keluarga kepada Tuhan untuk bergabung dalam CFC.
Mengakhiri pengajarannya, suami dari Sis. Erna Dalung itu mengajak para anggota CFC Atambua untuk memaknai ‘Salam Rajawali’ yang selalu menjadi salam pembuka dalam setiap perjumpaan para anggota CFC.
Mari kita temukan salam dan pekikan kita, “Salam Rajawali” dengan bersama-sama membaca dari Yes 40: 31 “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu; mereka berjalan dan tidak menjadi letih”, demikian Bro. Yosef mengakhiri pengajarannya.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh P. Salvator Towary SVD, selaku Moderator. Pada kesempatan ini, Pater Sal menegaskan bahwa setiap anggota CFC yang baik harus meneladani spiritualitas kehidupan Gereja perdana. Sebab dari sana kita menimba kekuatan untuk menjalin persaudaraan dan kekeluargaan di dalam komunitas pemerhati keluarga CFC.
Setelah pengajaran dilanjutkan lagi dengan pemilihan panitia pelaksana kegiatan-kegiatan CFC ke depan, yaitu CLP di Halilulik (21-23 Juni 2024) dan di Betun (24-25 Agustus) dengan ketuanya Bro. Frans Mau dan wakilnya Bro. Bene Asa. Sedangkan untuk kegiatan MER (Marriage Enrichment Reatret) II yang akan terlaksana di Noemeto (27-28 Juli 2024) dengan ketuanya, Bro. Stefanus Nautu dan wakilnya Bro. Clemens Tefa.
Assembly Mei 2024 ini bertempat di Gua Santa Maria Siti Bitauni supaya sekaligus ziarah bersama para Pasukris. Pertemuan ini dihadiri oleh 7 (tujuh) Household yang ada di Keuskupan Atambua yakni dari Paroki Nela: 4 Household (Nela, Batu Merah, Motabuik dan Asuulun); Paroki Naesleu: 2 Household (Naesleu dan Oemanu); dan Paroki Kotafoun: 1 (satu) Household (Kotafoun). ***
Peliput dan Editor : Yosef Hello