Paroki Leon As-Wekmidar -keuskupanatambua.org; Di tengah guyuran hujan sejak pagi tak membendung niat 64 pasutri dari 16 Lingkungan se-Paroki Santo Dominikus Leon As-Wekmidar, Dekenat Malaka untuk mengikuti pendampingan keluarga pascanikah yang diadakan Komisi Keluarga Keuskupan Atambua, Rabu, 18 September 2024.
Rm. Yonathas Nahak, Pr, Pastor Paroki Leon As, dalam kata pembukaannya mengajak para pasutri yang hadir mengikuti kegiatan pendampingan keluarga ini untuk tekun mengikuti dari awal hingga akhir agar dapat memetik hikmah dan manfaat kegiatan ini bagi kelangsungan hidup keluarganya.
“Saya berharap anda yang telah meninggalkan rumah, anak-anak dan pekerjaan hari ini, dapat memanfaatkan kesempatan emas ini untuk memetik sesuatu yang berguna bagi pertumbuhan dan kehidupan keluarga anda”, pinta Pastor Paroki Wekmidar disambut tepuk tangan peserta.
Selanjutnya Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Atambua, Sr. Fridolin Teme, SSpS mengungkapkan rasa kegembiraannya atas kehadiran begitu banyak pasutri pada kegiatan hari ini.
Selanjutnya Sr. Fridolin juga dengan penuh semangat mengajak para pasutri untuk merefleksikan diri dan keluarganya sebagai suami istri Katolik dalam mempraktekkan lima keutamaan sosial dalam keluarga yakni: Memberi Salam; Terimakasih; Memohon Maaf; Meminta Tolong; dan Permisi.”
“Kelima keutamaan ini bisa saja kita dengar setiap hari dan mungkin kita ajarkan kepada anak dan orang lain, namun kita sendiri tidak mempraktekkannya terhadap istri atau suami, dan kepada anak-anak. Karena itu semoga kelima keutamaan sosial ini dapat kita praktekkan lagi di dalam keluarga-keluarga kita”, pinta Mantan Misionaris di Brasil selama 28 tahun itu.
Selain Sr. Fridolin Teme, SSpS, ikut juga menyampaikan materi pendampingan pada kesempatan ini, Bapak Yosef M.L. Hello, Sekretaris Umum Pusat Pastoral Keuskupan Atambua. Bapak lima orang anak ini membawakan materi dengan judul: “Keluarga dan Habitus Katolik.”
Menurut Bapak Yosef, ada kebiasaan-kebiasaan Katolik yang mengalami kemerosotan dalam keluarga-keluarga Katolik. Artinya karena banyak kesibukan dan tantangan zaman, banyak keluarga tidak lagi menjalankan habitus Katolik di dalam keluarganya. Habitus Katolik itu seperti Makan Bersama; Berdoa bersama dalam keluarga; Merayakan Ekaristi pada hari Minggu bersama-sama; Saling mengasihi di antara suami istri dan anak-anak. Pada hal apabila habitus-habitus Katolik ini dijalankan dengan baik di dalam keluarga, maka akan tercipta keluarga Katolik sebagai Ecclesia Domestica. Karena keluarga merupakan basis hidup Kristiani.
Pada akhir kegiatan, para peserta dituntun untuk menuliskan dua komitmen yang akan dilaksanakan di dalam keluarganya setelah mengikuti kegiatan pendampingan pasutri ini. Selain itu para peserta diminta untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga selama sehari ini.
Sebelum menutup seluruh rangkaian kegiatan ini, Pastor Paroki Wekmidar menyatakan rasa gembiranya karena banyak keluarga ternyata senang mengikuti kegiatan pendampingan seperti ini. Karena itu Rm. Yonathas Nahak, Pr dengan spontan mengumumkan bahwa pada hari ini terbentuk sebuah Komunitas Baru dalam Paroki yaitu Komunitas Pasangan Suami Istri Katolik Paroki Leon As yang terdiri dari 64 Pasutri. Romo Yonas juga menyampaikan terima kasih kepada Komisi Keluarga Keuskupan Atambua dalam hal ini Sr. Fridolin Teme SSpS dan Bapak Yosef Hello atas pendampingan hari ini. ***
Kontributor: Sekretaris Paroki Leon As-Wekmidar
Editor : Yosef Hello