Close Menu
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Puluhan OMK Paroki Fatuoni Dilantik; OMK Diajak untuk Membangun Sikap Konsistensi
  • Sehari Sebelum Dilantik, OMK Fatuoni Ikut Animasi Pastoral dan Ekonomi Kreatif
  • Komisi-Komisi Keuskupan Atambua Gelar Rakor Pra-EVAPERCA
  • Kebijakan Timpang dan Tanggung Jawab Moralnya
  • Kandi Taku dan Irenius Terpilih Jadi Ketua Lingkungan dan Ketua OMK Kota Baru Paroki Katedral Atambua
  • Dari Malaka ke Vatikan: Pater Vian Nana, SDV, Ketua IRRIKA Napoli, Temui Paus Leo XIV di Jantung Gereja Katolik
  • Bicara di hadapan Ribuan OMK, Uskup Atambua Suarakan Tantangan dan Peluang bagi OMK
  • Hari Studi KAYD III, Panitia Hadirkan Narasumber Multiperspektif
Facebook Instagram
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Login
Keuskupanatambua.orgKeuskupanatambua.org
Home»Opini»Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru
Opini

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

Komsos Keuskupan AtambuaBy Komsos Keuskupan AtambuaMay 15, 2025No Comments381 Views
Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Reddit Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Opini – KeuskupanAtambua.org – ๐Œ๐ข๐ฌ๐š ๐ˆ๐ง๐š๐ ๐ฎ๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐๐š๐ฎ๐ฌ ๐‹๐ž๐จ ๐—๐ˆ๐• – Awal Masa Kepausan Baru – oleh Dr. Doddy Sasi, CMF

โ€œโ€ฆ๐—ฃ๐—ฎ๐˜‚๐˜€ ๐—Ÿ๐—ฒ๐—ผ ๐—ซ๐—œ๐—ฉ ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ถ๐˜€๐—ฎ ๐—œ๐—ป๐—ฎ๐˜‚๐—ด๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฑ๐—ฎ ๐— ๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ด๐˜‚, ๐Ÿญ๐Ÿด ๐— ๐—ฒ๐—ถ ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿฎ๐Ÿฑ. ๐— ๐—ถ๐˜€๐—ฎ ๐—œ๐—ป๐—ฎ๐—ด๐˜‚๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ถ ๐˜€๐—ฒ๐—ฐ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—บ๐—ถ ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐˜‚๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚โ€ฆโ€

Masa Kepausan Robert Francis Prevost, yang memilih nama Leo XIV, secara resmi akan dimulai pada hari Minggu, 18 Mei 2025 dengan misa penobatan (pengukuhannya) di Lapangan Santo Petrus. Istilah penobatan atau pengukuhan (intronizzazione) ini mengingatkan kita pada prosedur penobatan/pengukuhan kepausan kuno yang dipraktikkan selama berabad-abad hingga masa kepausan Paus Paulus VI.

Pada zaman dahulu, ritual inisiasi masa kepausan yang disebut dengan istilah penobatan atau pengukuhan ini disertai dengan ritual pemahkotaan pada Paus yang baru. Paus terpilih akan dikenakan tiara kepausan, atau triregnum, di kepalanya oleh seorang Kardinal Protodiakon. Paus terakhir yang dimahkotai adalah Paulus VI, pada tanggal 30 Juni 1963. Saat itu Kardinal Protodiakon Alfredo Ottaviani sebelum meletakkan tiara di atas kepala Paus, ia mengucapkan formula ini: โ€œAccipe tiaram tribus coronis ornatam et scis te esse….โ€. Setelah ritual tersebut, Paulus VI tidak lagi menggunakan triregnum, dan membiarkan para penggantinya bebas untuk memutuskan untuk menggunakannya atau tidak. Dan sejak masa kepausan dari Yohanes Paulus I maupun Yohanes Paulus II, kedua Paus ini tidak pernah lagi menggunakannya.

Sejak Paus Yohanes Paulus I, misa penobatan dengan pengenaan mahkota triregnum ini telah digantikan dengan misa inaugurasi, di mana Paus terpilih sejak saat itu menjalankan jabatannya secara resmi pasca pemilihan. Perubahan lain pada ritus inagurasi kepausan ditetapkan oleh Paus Benediktus XVI, yang pada tanggal 20 April 2005, yang menyetujui sebuah ritus permanen, yang rancangannya sebelumnya telah dipersiapkan oleh Kantor Perayaan Liturgi Kepausan pada masa kepausan Yohanes Paulus II. Rancangan ini kemudian ditetapkan dalam buku liturgi resmi Gereja dengan nama Ordo Rituum pro Ministerii Petrini Initio Romae Episcopi (Tata Ritus untuk Peresmian Pelayanan Petrus Uskup Roma).

Lalu sejak masa kepausan Yohanes Paulus I, misa inagurasi kepausan terdiri dari tiga bagian:
๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ฎ๐—บ๐—ฎ, ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฒ๐—น๐—ฒ๐˜๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—น๐—ถ๐˜‚๐—บ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฝ๐˜‚๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฎ๐˜‚๐˜€ ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ฝ๐—ถ๐—น๐—ถ๐—ต ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐—จ๐˜€๐—ธ๐˜‚๐—ฝ ๐—ฅ๐—ผ๐—บ๐—ฎ. Pallium, sebuah lencana episkopal yang terbuat dari bulu domba, dikenakan pada Paus yang baru terpilih oleh Kardinal Protodeakon. Mengenai maknanya, Simeon dari Tesalonika menulis: โ€œPallium menunjuk kepada Juruselamat yang, ketika bertemu dengan kita sebagai domba-domba yang hilang, memikul domba-domba itu di pundak-Nya, dan dengan mengambil kodrat manusiawi kita di dalam Penjelmaan, Ia mengilahikannya, dengan kematian-Nya di kayu salib mempersembahkan kita kepada Bapa, dan dengan kebangkitan-Nya meninggikan kitaโ€.

๐—ž๐—ฒ๐—ฑ๐˜‚๐—ฎ, ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ฐ๐—ถ๐—ป๐—ฐ๐—ถ๐—ป ๐—ป๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ฎ๐—ป. Cincin nelayan dikenakan oleh Kardinal Dekan. Sejak milenium pertama, cincin ini telah menjadi lambang Uskup sendiri. Cincin yang diberikan kepada Paus yang baru, dengan segel gambar Santo Petrus dan perahu dengan jala, memiliki makna cincin-meterai yang mengesahkan iman dan melambangkan tugas yang dipercayakan kepada Petrus untuk meneguhkan saudara-saudaranya.

๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ถ๐—ด๐—ฎ, ๐—ฝ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐—ธ๐—ฒ๐˜๐—ฎ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ž๐—ฎ๐—ฟ๐—ฑ๐—ถ๐—ป๐—ฎ๐—น. Pada saat misa inagurasi ini juga Paus terpilih akan menerima janji ketaatan dari para Kardinal, meskipun sebenarnya tindakan penghormatan dan ketaatan para kardinal kepada Paus yang baru ini telah dilakukan sesaat setelah terpilih di Kapel Sistina.

Momen penting lain dalam Misa Inagurasi ini adalah homili dari Paus baru, Leo XIV. Karena menjadi momen resmi awal masa kepausannya, Paus Leo XIV dalam homilinya pasti akan menyampaikan garis-garis umum rencana programatik masa kepausannya yang sebenarnya sudah bisa terbaca sekilas melalui sapaannya kepada umat beriman segera setelah pemilihannya dan arahnya juga sudah dapat kita ditebak dari lambang yang dipilihnya; bunga bakung Marian putih dengan latar belakang biru menjadi simbol kemurnian dan kepolosan – dan hati suci yang tertusuk yang terletak di atas sebuah buku tertutup, yang mengacu pada gagasan Gereja Misionaris dan Marian yang dipersatukan dalam Kristus dan bersedia untuk mengabdikan diri untuk melayani umat Kristiani. Lalu ada kemungkinan bahwa pada akhir perayaan Ekaristi, Paus Leo XIV di dalam Papamobile (Popemobile) akan berkeliling dan menyapa umat beriman dan semua yang hadir di Lapangan Santo Petrus.

Paus Leo XIV juga pada tanggal 25 Mei 2025, seminggu kemudian, direncanakan akan merayakan Perayaan Ekaristi di Basilika Santo Yohanes Lateran untuk mengambil alih secara kanonik jabatan (presa possesso) sebagai Uskup Roma. Basilika Santo Yohanes Lateran adalah Gereja Katedral Roma dimana ada cattedra Uskup Roma yang adalah Paus sendiri.

 

Penulis : Dr. Doddy Sasi, CMF. Editor : Yudel Neno, Pr

Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Tumblr Email

BERITA TERKAIT

July 4, 2025

Rukun Bersama Saudara: Jalan Menuju Berkat dan Martabat dalam Dialog Antaragama

July 2, 2025

Partisipasi Umat Katolik dalam Kegiatan Gerejawi dan Berbagai Tingkatannya-

May 27, 2025

Sebuah Catatan Politik untuk Para Aktor Politik

May 26, 2025

Antropologi Pendidikan dan Relevansi Pendidikan Karakter: Refleksi atas Kegiatan Siswa Seminari Lalian di Kefamenanu

May 24, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Comments are closed.

BERITA TERBARU

Puluhan OMK Paroki Fatuoni Dilantik; OMK Diajak untuk Membangun Sikap Konsistensi

October 11, 2025

Sehari Sebelum Dilantik, OMK Fatuoni Ikut Animasi Pastoral dan Ekonomi Kreatif

October 10, 2025

Komisi-Komisi Keuskupan Atambua Gelar Rakor Pra-EVAPERCA

October 8, 2025

Kebijakan Timpang dan Tanggung Jawab Moralnya

October 3, 2025

Kandi Taku dan Irenius Terpilih Jadi Ketua Lingkungan dan Ketua OMK Kota Baru Paroki Katedral Atambua

October 1, 2025

Dari Malaka ke Vatikan: Pater Vian Nana, SDV, Ketua IRRIKA Napoli, Temui Paus Leo XIV di Jantung Gereja Katolik

September 23, 2025
KALENDER LITURGI

Tentang Kami
Tentang Kami

Keuskupanatambua.org merupakan website resmi Keuskupan Atambua yang menyajikan update informasi seputar Keuskupan Atambua dan paroki-paroki di wilayah keuskupan tersebut.

Alamat

Alamat:
Jl. Nela Raya No. 17, Lalian Tolu, Atambua 85702, Timor โ€“ Nusa Tenggara Timur.

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
© 2025 Keuskupanatambua.org. Designed by Tim Keuskupan Atambua.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?