
keuskupanatambua.org,- Bagi orang luar mungkin belum begitu familiar dengan Tarekat Puteri Maranata. Tetapi bagi umat Keuskupan Atambua, Suster-suster Puteri Maranata sudah tidak asing lagi, paling kurang untuk ukuran umat Paroki Santo Antonius Padua Nela. Tarekat Puteri Maranata atau disingkat TPM adalah Tarekat Diosesan dari Keuskupan Atambua. Nama Puteri Maranata dipilih oleh Suster Maria Theresia Pauw yang mula-mula menjadi anggota pertama dari tarekat ini, namun kemudian beliau memutuskan untuk berhenti. Beliau memilih spiritualitas Muder Teresa dari Calcuta sebagai model kerohanian dan pelayanannya. Tarekat Puteri Maranata didirikan oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD, Uskup Atambua waktu itu. Tarekat Puteri Maranata yang diperbaharui resmi berdiri pada tanggal 2 Februari 2005 dengan cita-cita melanjutkan karya Penyelamatan Allah, mewujudkan Kerajaan Allah secara nyata di tengah dunia, di berbagai wilayah perutusannya menurut semangat pelayanan Santa Teresa dari Calcuta.
Suster-suster Tarekat Puteri Maranata tidak dapat dipisahkan dari Mgr. Anton Pain Ratu SVD karena beliau adalah pendirinya. Kalau Tarekat Puteri Renha Rosari (PRR) oleh Mgr. Gabiel Manek SVD, Tarekat Puteri Maranata oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD. Uskup Gabriel Manek dari Timor mendirikan PRR di Flores (Larantuka), maka Uskup Pain Ratu dari Flores mendirikan TPM di Timor (Atambua). Menurut Mgr. Anton, “Tarekat Puteri Maranata, lahir dari sebuah keprihatinan ketika kurangnya tarekat lokal dalam pelayanan kepada keluarga dan umat pinggiran”. Lebih lanjut beliau menjelaskan mengapa justru spiritualitas Santa Teresa dari Calcuta yang dipilih untuk menjadi semangat pelayanan para suster Puteri Maranata? “Karena diilhami oleh pola pelayanan Yesus yang berkeliling sambil berbuat baik, maka para suster TPM juga diutus untuk secara aktif dan gembira melayani tanpa pamrih orang-orang kecil dan tersisih, yaitu mereka yang termiskin dari yang miskin. Para suster TPM juga diharapkan untuk berbagi nasib bersama orang jompo, para janda, yatim piatu, dan anak-anak cacat mental/fisik yang miskin dan menderita”, tulis beliau dalam Spiritualitas Pendiri Tarekat Suster Puteri Maranata yang diterbitkan oleh Bajawa Press pada tahun 2018 silam.
Karena kecintaan beliau kepada tarekat suster Puteri Maranata yang telah didirikannya sebagai Tarekat Diosesan Keuskupan Atambua, maka dalam komunikasi beliau dengan penulis pada Senin, 27/4-2020, beliau meminta supaya prasasti pemberkatan Biara Pusat TPM di Nela itu segera dipasang. Untuk itu beliau meminta bantuan kepada penulis untuk segera memproses prasasti maklumat pemberkatan biara pusat tersebut. Beliau mengirimkan rumusan prasasti itu yang ditulis tangan sendiri sebagai berikut:
“Maklumat Pemberkatan dan Peresmian Biara Pusat Tarekat Puteri Maranata: Oleh Kerahiman Tuhan dan Kemurahan Gereja, dengan ini SAYA memaklumkan kepada para pembaca maklumat ini, bahwa pada hari ini, Jumat, tanggal duapuluh empat, bulan Juli, tahun duaribu limabelas, SAYA DOMINIKUS SAKU, PR -USKUP ATAMBUA memberkati dan meresmikan Biara Pusat Tarekat Puteri Maranata di Kintal Gereja Santo Antonius Padua Nela, Keuskupan Atambua – Timor – Indonesia. Perayaan Liturgi pemberkatan dihadiri dan disaksikan oleh sekelompok Imam, Biarawan-Biarawati, banyak umat beriman dan undangan. Dengan membubuhi tanda tangan dan meterai Keuskupan di atas maklumat ini, kami menyatakan bahwa dokumen ini sesungguhnya benar dan sah!
Lalian Tolu: 24 Juli 2015
Uskup Atambua
Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr “
Demikian tulis Mgr. Anton Pain Ratu SVD dalam selembar kertas dan dikirimkan kepada penulis untuk selanjutnya diproses menjadi sebuah prasasti untuk dijadikan bukti atas pemberkatan Rumah Biara Pusat Tarekat Puteri Maranata.
Saat ini TPM berkembang sangat pesat. Setiap tahun selalu ada calon yang ingin bergabung menjadi anggota TPM. Sudah ada dua komunitas yang terbentuk yakni Komunitas Rumah Pusat di Nela dan Komunitas TPM di Bitauni. Selain itu ada dua orang Suster yang kini sedang mengikuti kuliah di Unwira Kupang, ada juga yang kuliah di STP Santo Petrus Kefamenanu, ada yang sedang mengikuti kuliah UT dalam Program PAUD. Para suster TPM sekarang berkarya di bidang pastoral pendidikan, asrama, ekonomi dan dapur, yakni di SMK Santo Yosef Nenuk sebagai Guru dan Pembina Asrama; di Seminari Lalian sebagai Tenaga Administrasi; di Ekonomat Keuskupan Atambua; sebagai Pendidik PAUD Santo Nino Batu Merah dan TK Santo Antonius Padua Nela. Selain itu para suster juga membantu di dapur Keuskupan dan Rumah Biara Santo Yosef Nenuk. Co-Pendiri Biara TPM, Sr. Rosa da Lima SSpS ketika dihubungi melalui handphone-nya tidak sempat mengangkatnya atau karena sibuk. Namun beliau sangat setia mendampingi para suster TPM sejak berdirinya hingga saat ini dengan setia. Sr. Rosa da Lima SSpS akan merayakan Pesta Emas sebagai Suster yang juga tentu saja tidak terlepas dari perannya sebagai Co-pendiri dan pendamping para suster PM selama ini.
Doa dan ekaristi merupakan bagian dari kehidupan para suster PM. Bagi mereka Ekaristi adalah kasih yang memberi hidup wujud perjumpaan dengan Kristus yang mengorbankan ddiri-Nya. Ekaristi merupakan sumber kekuatan bagi hidup dan karya para suster TPM. Bagi puteri-Puteri yang sehat rohani dan jasmani; berusia antara 18 sampai 25 tahun, belum kawin, berpendidikan minimal SMA atau sederajat, mempunyai semangat dan berkehendak untuk bekerja dan melayani orang kecil dan tersisih, selamat datang dan bergabung bersama Tarekat Puteri Maranata. Bagi yang berminat silahkan menghubungi alamat suster-suster TPM di Biara Santa Angela de Merici, Jalan Nela Raya, No. 25 Nela – Desa Naekasa, Tasifeto Barat, atau Paroki Santo Antonius Padua Nela, Timor – Indonesia.
Inilah undangan Yesus untuk ikut terlibat dan peduli untuk berbagi belaskasih bersama kaum tersisih dan yang miskin. “Anda mau Terlibat dan Peduli seperti Yesus?” “Ya, Selamat Datang di Tarekat Puteri Maranata” yang didirikan oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD.

Ditulis dan diedit oleh Yosef Hello
4 Comments
Mantap Bai Uskup Anton. Pendiri Tarekat Putri Maranata. Mantap juga Bapa Yoseph. Sukses selalu ya Tarekat Putri Maranata. Doa dan berkat menyertai
Terima kasih Rm. Fon. Tuhan memberkati
Mantap, semoga tarekat ini semakin berkembang dan meluas ke seluruh penjuru dunia
Terima kasih atas perhatian dan doa nya semoga terjadi seperti yang dikehendaki-Nya. Amin