
Atambua, KeuskupanAtambua.org – Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua secara resmi melantik Badan Pengurus Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Maria Immaculata Katedral Atambua masa bakti 2025–2027, usai kegiatan animasi yang berlangsung pada Jumat, 30 Mei 2025. Pelantikan dipimpin oleh Rm. Yudelfianus Neno, Pr selaku Sekretaris Komisi Kepemudaan, dan berlangsung dalam perayaan Ekaristi di Gereja Katedral Atambua.

Kegiatan diawali dengan animasi bertema pembinaan spiritual yang berlangsung di Kapela Biara FADM Atambua. Dalam sesi ini, Rm. Yudel Neno, Pr tampil sebagai pembicara utama dengan menggunakan pendekatan 5W-1H untuk menyampaikan materi secara sistematis dan komunikatif. Didampingi oleh Rm. Rius Talo, Pr selaku Moderator OMK Katedral dan Ketua Seksi Kepemudaan Paroki, Bapak Pius Seran, animasi berlangsung dengan partisipasi aktif dari para peserta. Hadir pula Ibu Pasqualina Manek, tokoh pemerhati OMK Paroki Katedral.

Dalam penyampaian materinya, Rm. Yudel menegaskan bahwa OMK merupakan komunitas spiritual, bukan sekadar kerumunan. Komunitas ini berakar pada iman akan Kristus dan dibentuk atas dasar kasih dan solidaritas konkret. Ia mengingatkan bahwa relasi yang terjalin dalam OMK bukan bersifat seremonial, melainkan sebagai bentuk persekutuan yang berpijak pada keterbukaan hati. Menurutnya, OMK adalah pribadi dan sekaligus komunitas yang dipanggil untuk berprestasi dalam semangat persaudaraan. Ketika kasih dan persaudaraan ditanggalkan, bakal muncul risiko berupa sikap memonopoli kebenaran dan provokatif dalam pelayanan.
Lebih lanjut, Rm. Yudel menandaskan bahwa kehadiran OMK di tengah Gereja dan masyarakat adalah sebuah panggilan suci yang telah digariskan oleh Allah sejak Perjanjian Lama melalui tokoh-tokoh muda seperti Yeremia, Yehezkiel, Saul, Daud, Salomo hingga Bunda Maria dan Yesus Kristus sendiri. Ia menyebut bahwa Allah sungguh mencintai kemudaan sebagai medan karya keselamatan.

Dalam perspektif pastoral, Rm. Yudel menyoroti pentingnya prinsip pelayanan yang berakar pada semangat “datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani”. Beberapa prinsip yang ditegaskan antara lain prinsip protagonisme yang mendahulukan manusia daripada lembaga, prinsip prioritas yang mengedepankan proses, prinsip preferensial yang menekankan relasi di atas aktivitas, serta prinsip sosialitas yang memuliakan kebersamaan melebihi kepentingan pribadi.

Usai animasi, perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm. Yudel dan Rm. Rius. Dalam homilinya yang mengacu pada Injil Matius 25:31-46, Rm. Yudel mengajak OMK untuk menjadi pribadi yang bijak dalam memilih arah hidup. Ia membedah secara teologis simbol posisi “kiri” sebagai wujud mentalitas “kambing” yang terkutuk karena sikap malas tahu dalam tugas pastoral. Sebaliknya, OMK didorong menjadi “domba” yang terberkati karena ketaatan, kelemahlembutan, dan kesetiaan dalam mengikuti Kristus. Menurutnya, OMK perlu menampilkan wajah Gereja yang peka, bijak, dan membebaskan di tengah dunia yang dijejali hoaks dan disinformasi.

Pelantikan berlangsung khidmat dan dimulai dengan pengucapan janji oleh Ketua OMK terpilih, Realino Kono, yang kemudian diikuti oleh seluruh pengurus lainnya. Nama-nama yang turut dilantik antara lain Fransisco Lai Nurak (Wakil Ketua), Primus Ola Atamukin (Sekretaris I), Elisabeth Zogara (Sekretaris II), Libertha Gosi (Bendahara I), Osin Neo (Bendahara II), serta para koordinator bidang dan ketua seksi. Keseriusan dan komitmen terlihat dari antusiasme dan kekhusyukan seluruh peserta selama prosesi pelantikan.

Dalam sambutan penutup Ekaristi, Rm. Rius Talo menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki, Rm. Agustinus Seran Berek, Pr yang telah memberikan dukungan penuh terhadap proses pemilihan, animasi hingga pelantikan. Ia juga mengapresiasi peran DPP/DKP dan Ketua Seksi Kepemudaan, Bapak Pius Seran, yang membangun sinergi positif demi kelangsungan kegiatan OMK. Dirinya menegaskan bahwa rekrutmen pengurus dilakukan secara menyeluruh di semua lingkungan, sebagai upaya untuk menjangkau sebanyak mungkin OMK. Dalam kesempatan tersebut, ia juga meminta dukungan lintas pihak demi kelangsungan program-program OMK ke depan.

Setelah perayaan Ekaristi, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang dipandu oleh Ketua Panitia, Manek Tobu di Balai Nazaret Katedral Atambua.

Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua DPP I Paroki Katedral, Bapak Wens Fahik, yang mengajak OMK untuk terus aktif dan siap melayani kapan saja. Ia mengingatkan agar OMK tidak menjadi pasif pasca pelantikan atau hanya muncul saat euforia pesta. Ia juga menekankan pentingnya inisiatif dan semangat persaudaraan sebagai identitas utama pelayanan orang muda.

Sebagai penutup, Rm. Yudel menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari semua pihak, termasuk Pastor Paroki, Pastor Moderator, DPP/DKP, Seksi Kepemudaan, dan para OMK. Ia juga menyampaikan salam dari Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua ; Rm. Yoris Samuel Giri, Pr yang berhalangan hadir karena sedang melaksanakan program fokus di Parokinya (Wini). Dalam imbauannya, ia mengingatkan OMK untuk bijak menggunakan media sosial dan tidak terjebak pada euforia konten remeh yang merusak kualitas intelektual dan spiritual.

Acara ramah tamah berlangsung dalam suasana hangat dan penuh sukacita. Di bagian akhir, Ketua Seksi Kepemudaan Paroki Katedral, Bapak Pius Seran mengajak seluruh pengurus yang telah dilantik untuk segera menyusun program kerja, melakukan konsultasi, dan menjalankan semua kegiatan dengan semangat kolaboratif. Kegiatan ini menjadi tonggak awal kebangkitan OMK Katedral Atambua sebagai komunitas orang muda yang tangguh, bersaudara, dan berdampak.
Laporan : Tim Media OMK Katedral Atambua
Editor : Rm. Yudel Neno, Pr
