Matius 19:22:”Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” Pemuda kaya dalam kisah Injil hari ini menolak Allah dengan pergi meninggalkan Yesus dalam kesedihan. Dia masih terikat dengan “allah”nya yang adalah kekayaan yang tidak bisa terpisahkan dari hidupnya. Sudah tepat bahwa ia memiliki keinginan untuk hidup kekal karena itu ia menaati semua hukum Allah. Tetapi ia gagal melepaskan diri dari kekayaan dunia dan gagal juga mengarahkan hidupnya pada Allah. Ia gagal menyadari bahwa kekayaan duniawi yang diberikan Allah kepadanya adalah untuk berbagi dengan yang membutuhkan dan bahwa semua itu bukan miliknya.
Beranikah kita membuka diri untuk sesama dengan berbagi sebagai bagian dari wujud nyata iman kita? Mari berusaha mengabdi Allah dengan cara yang benar dan yang bisa menghantar kita ke hidup kekal di surga.
Kita berdoa:” Tuhan Yesus oleh firman-Mu kami dapat menyadari bahwa segala yang kami miliki adalah berkat-Mu yang harus dibagikan kepada yang membutuhkannya. Terima kasih untuk semua yang telah rela berbagi dan membantu kami untuk bisa berbagi juga kepada sesama kami apapun yang ada pada kami. Tuhan Yesus kumohon jamahlah saudara-saudari kami yang sakit agar memperoleh kesembuhan. Amin.
Salam dan doa.
P. Vincentius Wun, SVD