
Dalam Lukas 20:27-40,
Hidup dalam keraguan, sering kita hadapi. Kadang harus berhadapan dengan pilihan yang berat untuk memutuskan.
Kisah bagaimana kaum Saduki yang tidak percaya pada kebangkitan orang mati mengajukan pertanyaan kepada Yesus untuk menjebaknya.
Baca juga: Mengusir Kepentingan Dunia
Mereka menggunakan contoh tentang seorang wanita yang menikahi tujuh saudara lelaki berturut-turut, bertanya siapa yang akan menjadi suaminya di kehidupan setelah kematian. Namun, Yesus menjawab dengan bijaksana, mengungkapkan bahwa kehidupan setelah kebangkitan tidak sama dengan kehidupan di dunia ini. Di sana, orang-orang tidak menikah karena mereka akan hidup seperti malaikat.
Hidup setelah mati bukanlah kelanjutan dari kehidupan duniawi yang kita kenal, melainkan suatu keadaan yang sangat berbeda dan lebih mulia.
Yesus mengajarkan bahwa di kehidupan kekal, tidak ada lagi pernikahan atau hubungan duniawi. Kita perlu merenungkan hakikat kehidupan kekal yang tidak terbatas oleh pengalaman atau pengertian manusia.
Kita diajak untuk memfokuskan pandangan kita pada tujuan abadi yang Tuhan siapkan bagi kita, yang jauh lebih baik daripada apa yang kita alami di dunia ini.
Doa adalah kunci yang membuka pintu harapan, tetapi hanya dengan keyakinan hati kita dapat merasakannya.
Saudaraku, Keraguan boleh datang, tapi jangan biarkan itu menghapuskan keyakinanmu, bahwa setiap doa yang tulus pasti didengar. (In)
1 Comment
Pingback: Relakah Untuk Memberi? – Keuskupanatambua.org