Noemeto-Keuskupanatambua.org Segenap delegatus Kitab Suci dari wilayah Regio Nusa Tenggara (Nusra) berkumpul dalam sebuah pertemuan penting yang berlangsung di Rumah Ret–Ret SVD Timor, Noemeto, Keuskupan Atambua, (8-11/05/2025).
Pertemuan para delegatus regio nusra ini diadakan dengan tujuan mempererat tali persaudaraan dan memperdalam pemahaman tentang pentingnya keberadaan Kitab Suci dalam kehidupan umat.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari Komisi Kitab Suci beberapa Keuskupan di regio nusra yakni, Keuskupan Atambua, Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Weetabula, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Denpasar dan Keuskupan Labuan Bajo dengan semangat untuk memperkuat penghayatan iman melalui Kitab Suci dalam keluarga.
Selain para delegatus dari Keuskupan-Keuskupan regio nusra, hadir juga dalam pertemuan ini delegatus Kitab Suci dari Serikat Sabda Allah (SVD), yaitu dari Provinsi SVD Ende, Provinsi SVD Ruteng dan Provinsi SVD Timor.
Pertemuan delkit nusra ini dibuka dengan perayaan Ekaristi yang langsung dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vincentius Wun, SVD bertempat di Kapela Rumah Ret-Ret Noemeto.
Sementara itu, dalam sambutannya, ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua, Romo Yohanes Pilis, Pr., menyampaikan pesan yang sangat menginspirasi kepada seluruh peserta. Ia mengajak umat untuk semakin mencintai Kitab Suci dan menjadikannya sebagai pedoman hidup sehari-hari.
Rm. Yohanes Philis, Pr, ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua
Menurut Romo Yohanes, Kitab Suci bukan hanya sekadar buku, tetapi merupakan sumber kekuatan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Ia berharap agar umat dapat menghayati makna mendalam dari setiap ajaran yang terkandung di dalamnya. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai persiapan dalam perayaan bulan kitab suci, September nanti.
Selain itu, wakil ketua Lembaga Biblika Indonesia sekaligus pendamping dalam pertemuan ini, Pater Petrus Christologus Dhogo, SVD., juga memberikan arahan yang tak kalah penting. Ia menekankan agar umat menjadikan Kitab Suci sebagai sumber iman yang utama dan pedoman dalam membangun keluarga.
Menurut Pater Ito, keluarga adalah unit terkecil yang memiliki peran besar dalam menanamkan nilai-nilai iman. Dengan menjadikan Kitab Suci sebagai panduan, diharapkan keluarga-keluarga di Regio Nusra mampu menjadi teladan yang kuat dan harmonis dalam masyarakat.
Para peseta delkit regio nusra sedang mengikuti arahan dari Pater Itho dalam kegiatan hari kedua di aula rumah retret Noemeto
Selama pertemuan berlangsung, berbagai diskusi digelar untuk memperdalam pemahaman tentang cara mengintegrasikan ajaran Kitab Suci ke dalam kehidupan sehari-hari. Para delegatus juga berbagi pengalaman dan strategi dalam membumikan nilai-nilai iman di tengah dinamika zaman modern.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari seluruh peserta, yang berharap hasil dari pertemuan ini dapat membawa dampak positif bagi komunitas mereka.
Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen umat dalam mencintai dan mengamalkan Kitab Suci. Dengan semangat persaudaraan dan keimanan yang semakin kokoh, Regio Nusra kiranya mampu menjadi contoh dalam menjalani hidup beriman dan membangun keluarga yang penuh kasih.
“Semoga pertemuan ini menjadi awal dari perjalanan iman yang lebih dalam dan bermakna bagi umat di mana kita layani, “kata Pater Ito, Alumnus Seminari Tinggi Ledalero ini.