Santa Scolastika, Sumber gambar: lanuovabq.it
Kisah Injil Markus hari ini, menunjukkan perhatian dan kasih sayang Yesus yang bernuansa lintas batas.
Tuhan mengabulkan permintaan tulus seorang ibu Siro-Fenisia yang anaknya kerasukan roh jahat. Ibu ini bukan keturunan bangsa terpilih, latar belakangnya seorang Yunani, namun kesaksian hidup di hadapan Tuhan memancarkan keharuman iman yang tajam lagi kuat. Ia pulang ke rumahnya sambil membawa damai dan sukacita sejati.
Apakah setiap perjumpaan kita dengan Yesus melalui doa-doa membuahkan penyembuhan, damai dan sukacita sejati?
Hari ini Gereja memperingati Santa Skolastika, Perawan. Skolastika adik kandung dari Santo Benediktus Abas. Ia menjadi seorang biarawati dan tinggal di dekat biara kakaknya di Monte Casino, Italia.
Setiap tahun, Skolastika selalu mengadakan pembicaraan rohani dengan kakaknya. Suatu kali, Skolastika menginginkan agar pembicaraan itu diperpanjang, namun Benediktus menolak. Maka, Skolastika berdoa dengan khusyuk sehingga turunlah hujan badai yang sangat hebat dan menghalangi keduanya untuk meninggalkan tempat pertemuan mereka itu. Tiga hari kemudian, Skolastika wafat dan pada saat yang sama Benediktus melihat adiknya itu dalam rupa burung merpati naik ke surga. Santa Skolastika dipercaya sebagai penolong untuk mohon cuaca yang baik.
Selamat pagi dan selamat hari baru. Dalam Yesus kita bersaudara. Tuhan memberkati.
Salam Kasih dan Doa,
Romo Eman Kiik Mau, Pr