Atambua, KeuskupanAtambua.org – Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua gelar Sosialisasi Bahan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), tahun 2024. Sosialisasi bertempat di Aula Emaus Keuskupan Atambua, Jumat, 23 Agustus 2024, dihadiri para Pastor, Diakon, Frater, Suster, Ketua Seksi Kitab Suci DPP, dan Katekis-Katekista dari Paroki-Paroki se-Keuskupan Atambua.
Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Atambua, Pater Vincent Wun, SVD, dalam membuka kegiatan sosialisasi; menyampaikan terima kasih atas atensi para Pastor yang nampak melalui kehadiran Peserta Sosialisasi, hari ini. Selanjutnya Pater Vikjen menegaskan tentang pentingnya semangat membaca Kitab Suci sebagai pedoman hidup bagi orang-orang Kristiani. Tambah Pater Vikjen; mudah-mudahan, dengan Bulan Kitab Suci Nasional, Umat Allah Keuskupan Atambua terinspirasi dari tema Allah Sumber Keadilan dalam kehidupan sebagai orang beriman.
Sosialisasi Kitab Suci dibawakan oleh Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua; Rm. John Pilis, Pr. Dalam sajian materi, Rm. John Pilis, dengan bertolak dari Kitab Nahum dan Kitab Habakuk, menguraikan bahwa akibat ulah manusia memunculkan begitu banyak penderitaaan. Selanjutnya, berhadapan dengan peristiwa dan fakta penderitaan, banyak kali Umat Allah menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang langsung dihubungkan dengan peran Allah sebagai Sumber Keadilan. Allah ditempatkan sebagai Pihak yang harus bertanggung jawab terhadap kenyataan hidup umat yang selalu dilanda dengan ketimpangan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Berhadapan dengan problem seperti ini, urai Rm. John, Umat Allah perlu membaca dan mendalami Kitab Suci, untuk menemukan akar persoalan dan selanjutnya menemukan solusi yang ditawarkan dalam Sabda Allah.
Untuk diketahui, tema Bulan Kitab Nasional tahun ini adalah Allah Sumber Keadilan. Ayat emas yang dipakai sebagai dasar inspirasi tema ini, diambil dari Kitab Nahum, 1 : 7, yang berbunyi ; Tuhan itu baik, tempat perlindungan pada waktu kesusahan.
Ada empat subtema, yang perlu direnungkan oleh Umat Allah Keuskupan Atambua sesuai dengan Bahan Pendalaman Iman BKSN 2024 yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat Pastoral (Puspas), Keuskupan Atambua pada Bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Keempat subtema diambil berdasarkan inspirasi dari Kitab Nahum dan Kitab Habakuk. Yang pertama ; Allah Menjadi Dasar Pengharapan dalam Kesulitan (Nah. 1:1-8), yang kedua ; Allah Memulihkan Kemuliaan Manusia (Nah. 2:1-2), yang ketiga; Menjadi Manusia yang Benar Supaya tidak Mengalami Hukuman (Hab. 2:1-5), dan yang keempat; Menjadi Manusia yang Bersukacita karena Allah yang Adil (Hab. 3:1-19).
Sebagai landasan untuk memperkuat pendalaman iman, beberapa Penulis, baik dari tingkat Nasional, Regio maupun Keuskupan turut memberikan gagasan pendukung melalui buku panduan yang dikeluarkan dari Lembaga Biblika Indonesia dan BKSN 2024 Regio Nusa Tenggara.
Merenungkan tentang Allah Sumber Keadilan, RP. Albertus Purnomo, OFM (Ketua Lembaga Biblika Indonesia) dalam prakatanya, menguraikan bahwa melalui tema yang ada, Umat diajak untuk menyadari kehadiran Allah yang selalu bertindak adil dengan caraNya, dalam kehidupan manusia dan ditengah segala peristiwa yang terjadi. Tambah RP. Albertus, bahwa kesaksian hidup Nabi Nahum dan Habakuk yang hadir dalam kondisi masyarakat Israel yang sedang mengalami penderitaan dan ketimpangan sosial, merupakan teladan bernas, yang perlu dihayati dan dilakukan oleh umat.
Selain catatan penting dari Lembaga Biblika Indonesia, Komisi Kitab Suci Regio Nusa Tenggara, melalui gagasan pendukung yang ditulis oleh Dr. R.F Bhanu Viktorahadi, meletakkan point penting bagi pendalaman iman umat dengan mempedomani kesaksian Nabi Nahum dan Nabi Habakuk.
Dr. Bhanu Viktorahadi melihat kelalaian manusia dalam menjaga dan merawat alam semesta sebagai sumber penderitaan manusia. Problemnya ialah gambaran tentang penderitaan langsung dihubungkan dengan peranan Allah. Sembari mempedomani kedua Nabi, ditegaskan bahwa Allah adalah Allah yang adil; Allah yang benar, yang berbasiskan kasih. Karena itu, dari umat, dituntut disposisi batin atau sikap iman yang tepat untuk menghadapi aneka macam kondisi negatif yang berpotensi menjauhkan umat beriman dari Allah.
Kegiatan sosialisasi berlangsung lancar. Usai pemaparan materi dari Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua, dilanjutkan dengan sharing dan pendalaman bahan BKSN dalam kelompok-kelompok oleh Peserta yang hadir.
Terpantau, Pater Vikjen Keuskupan Atambua setia dalam ruangan dan turut memantau sharing dan diskusi yang berlangsung di Aula Emaus.
Usai sharing dan pendalaman dalam kelompok-kelompok, Pater Vikjen memberi catatan terakhir sekaligus menutup kegiatan sosialisasi BKSN.
Dalam catatan terakhir, Pater Vikjen mengharapkan; apa yang sudah dibahas dalam kelompok tentang masalah-masalah sosial yang dikemukakan, dapat dijadikan sebagai landasan perenungan di tengah umat di KUB dan Lingkungan di Paroki-Paroki.
Pater Vikjen meminta supaya apa yang sudah dibahas, tidak berhenti hanya pada diskusi namun dihayati dan dilaksanakan secara bersama di tengah umat. Sambil mempedomani semangat hidup Nabi Nahum dan Habakuk, Umat Allah diharapkan mengambil langkah untuk memulai.
Sebagai wujud pendalaman iman, Pater Vikjen juga menghimbau Peserta dan juga seluruh Umat Allah Keuskupan Atambua untuk menghargai alam dengan memperlakukannya secara bermartabat. Pater Vikjen menghimbau supaya Umat Allah Keuskupan Atambua jangan membiasakan diri dengan tindakan merusak alam dengan tebas-bakar pohon dan jangan sembarang membuang sampah. Bahan-bahan organik perlu diolah secara bertanggung jawab, dan tegas Pater Vikjen, jangan membiarkan tanah dilanda energi kimiawi.
Mengakhiri kegiatan sosialisasi, Pater Vikjen mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi para Peserta. Terima kasih disampaikan juga kepada Ketua Komisi Kitab Suci Keuskupan Atambua dan juga kepada Pihak EPC (Emaus Pastoral Center), dalam hal ini kepada Rm. Edo Oeleu, Pr yang telah menyiapkan akomodasi dan konsumsi.
Laporan : RD. Yudel Neno