
KEUSKUPANATAMBUA.ORG; – “Gereja Katolik sebagai Institusi, bercorak hierarkis. Hierarki itu tersusun rapih, mulai dari Paus sebagai pemimpin tertinggi Agama Katoik, Uskup, Imam hingga Diakon”, kata Ketua Lingkungan terlama di Paroki Betun, Dekenat Malaka itu.
Lebih lanjut, Opa Clemens Tae – demikian biasa disapa, mengatakan, untuk memudahkan karya pelayanan dan pewartaan, agar menyentuh sampai keluarga-keluarga, tata hierarki Gereja Katolik diperluas sampai ke tingkat Lingkungan dan Komunitas Umat Basis (KUB). Khusus di Paroki Santa Maria Fatima Betun, Keuskupan Atambua, Kabupaten Malaka, saya menemukan fakta menarik. Dari 34 Lingkungan yang ada di Paroki Betun, salah satu ketua lingkungan yang menduduki posisi sebagai Ketua Lingkungan terlama hingga kini, Ketua Lingkungan Batane.
Sosok Clemens Tae, lahir pada tanggal 31 Desember 1942. Dengan demikian, ia kini berusia 78 tahun. Opa Clemens pernah menjalani pendidikan calon imam di Seminari Menengah Santa Maria Immaculata Lalian pada tahun 1956. Beliau seangkatan dengan almarhum Romo Dominikus Metak, Pr yang juga adalah mantan Deken Malaka pada tahun 1989-an.
Menurut Opa Clemens, walaupun hanya enam bulan menjalani masa pendidikan dan pembinaan di Lembaga Pendidikan Calon Imam, Seminari Lalian, namun ia mengakui bahwa dari waktu yang singkat itu kepribadiannya dibentuk untuk disiplin dan berkomitmen.
Opa Clemens Tae bersama Penulis: Rm. Yudel Neno, Pr
Beliau juga pernah menjalani masa pendidikan dan pembinaan di Nenuk dan pada tahun 1962 mengenakan jubah sebagai seorang bruder SVD, kenangnya. Sebagai seorang bruder pada waktu itu, ia mengikrarkan kaul pertama tahun 1964 dan kaul kedua tahun 1965. Namun menjelang kaul ketiga pada tahun 1967, beliau memutuskan untuk meninggalkan biara SVD Nenuk.
Sekeluarnya dari Nenuk, beliau menjalani masa studi di SPG Santo Pius X Kefamenanu pada tahun 1968-1970 (yang sekarang sudah dialihfungsi menjadi SMK Katolik Santo Pius X Bitauni, Kiupukan, Insana).
Opa Clemens adalah seorang pensiunan guru. Beliau diangkat sebagai Guru PNS pada tahun 1974 dan pada bulan Januari tahun 2007, Opa Clemens secara resmi memasuki masa purnabakti atau pensiun hingga sekarang ini.
Bersama dengan istrinya yang tercinta, Wilhelmina Abuk, keluarga Opa Clemens dikaruniai empat orang anak. Anaknya yang ketiga meninggal dunia pada 14 Januari 1994.
Opa Clemens menjabat sebagai Ketua Lingkungan di Paroki Santa Maria Fatima Betun sejak almarhum Romo Domi Metak masih menjabat sebagai Deken Malaka waktu itu. Hingga kini, Opa Clemens masih tabah dan semangat menjalankan tugas yang diembannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Ketiak ditanya alasan mengapa masih tegar menjalankan tugasnya sebagai ketua lingkungan hingga sekarang, sosok berambut putih yang cukup familiar dengan sikap tegasnya itu mengatakan bahwa tugas itu dijalaninya sebagai bentuk panggilan untuk mengabdi Allah dan manusia. Bagi Opa Clemens, tugasnya sebagai ketua lingkungan adalah sebuah tugas mulia yang Tuhan percayakan kepadanya, karena itu, walaupun sudah memasuki usia 78 tahun enam bulan, namun dirinya tidak pernah merasa jenuh dengan tugas itu. “Sebab menjadi ketua lingkungan merupakan sebuah panggilan yang terlaksana oleh Allah sendiri’, tandas Opa Clemens.
Umat Paroki Santa Maria Fatima Betun, Kabupaten malaka seluruhnya tahu siapakah Opa Clemens itu. Terkhusu bagi umat Lingkungan Batane, Opa Clemens dikenal sebagai sosok penyemangat situasi, sosok yang komitmen, tegas dan terbuka. Apa yang menurutnya mengganggu pelayanan pastoral, Opa Clemens biasanya “to the point”.
Terima kasih Opa Clemens untuk pengabdianmu. Penghargaan setinggi-tingginya diberikan kepadamu. Semoga Opa Clemens tetap sehat dan kuat selalu di dalam Tuhan!
Penulis: Rm. Yudel Neno, Pr

Diedit oleh Yosef Hello