Mena, KeuskupanAtambua.org – Saya kenal Rm. Gerardus Bani, Pr ketika bertugas di Paroki Santa Sesilia Kotafoun. Saat itu Saya masih SD. Beliau selalu melayani di Stasi Markus, yang saat itu masih berpusat di Fatuknutuk. Pastor Paroki saat itu ialah Rm. Gerardus Salu, Pr.
Rm. Gerardus, yang lebih akrab disapa Umat Paroki Kotafoun saat itu, dengan sapaan manis Rm. Gerry, memang merupakan sosok yang santai dan enjoy.
Beliau tidak biasa marah. Beliau pekerja keras. Boleh dikatakan Pastor Peduli Petani dan Pencinta Kerja Tangan.
Saat itu, Beliau biasa mengendarai motor Yamaha YT 115 milik Paroki Kotafoun. Jalan rusak saat itu bukanlah halangan baginya. Hujan sekalipun tak menghalanginya. Semangatnya luar biasa.
Saat itu, wilayahnya masih luas. Pelayanan sampai di Wekfau dan Kaputu (belum jadi Paroki saat itu).
Beliau sangat familiar bagi anak-anak muda, karena gayanya yang santai dan tak pake kaku.
Kenangan itu memang tak lama, karena Tuan Nai Lulik (sebutan penghormatan) kepada Pastor saat itu, sekelas anak SD, tidak biasa dekat; karena kepada jabatan itu, layak diberi penghormatan dengan budaya rasa yang tinggi.
Seusai tugas dari Paroki Kotafoun, Beliau berpindah tugas ke Paroki Nualain (kalau tidak salah). Di sanapun, kisah yang sama datang dari Fr. Gaby Bouk (Frater TOP) Nualain saat itu (sekarang Rm. Gab Bouk, Pr – Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Snuna – Keuskupan Atambua). Rm. Gerardus, gayanya tetap santai. Pasca dari Paroki Nualain, Almarhum bertugas di Paroki Naekake. Berpindah tugas dari Naekake, Almarhum bertugas di Paroki Manamas. Almarhum menjalankan praktek sebagai Frater TOP di Paroki Betun. Almarhum juga pernah bertugas juga di Paroki Besikama-Paroki Kleseleon dan Paroki Sasi.
Memang tak banyak kisah. Ketika pindah tugas di Paroki Mena, sejak 4 Agustus 2021, saat itu Beliau masih menjabat sebagai Pastor Paroki Santo Yoseph Manamas.
Mendengar cerita dari Rm. Kanis Oki, Pr, Deken Mena saat itu (sekarang Deken Kefa), Beliau (Rm. Gerard, semasa hidupnya adalah Sosok Pekerja keras.
Suatu ketika, melintasi jalur Mena-Kefa, Rm. Kanis menunjukkan satu lokasi kebun; penuh tanaman kacang tanah. Kata Rm. Kanis, itu kebunnya Rm. Gerardus Bani. Luar biasa. Beliau memang pekerja keras. Kisah lanjut Rm. Kanis; memang sejak Frater, Rm. Gerardus Bani, bersama Rm. Eman Usboko, memang sangat menekuni kerja tangan (opus manuale). Kenangan itu, tetap tersimpan.
Beberapa waktu lalu, ketika berkunjung ke Rumah Purnabakti, Saya berkesempatan mengunjungi para Senior di sana. Termasuk Almarhum ; Rm. Gerardus Bani, Pr. Beliau terbaring di atas tempat tidur. Kalau pun pada posisi duduk, Beliau dibantu untuk duduk di atas kursi roda. Upaya kesehatan dilakukan.
Semua kenangan itu tetap tercatat dan selalu menjadi cerita indah dalam gambar dan video ketika para Imam Keuskupan Atambua mengunjungi mereka di Rumah Purnabakti.
Senin, 13 April 2024, ketika sedang bersiap untuk diselenggarakan Hari Studi Nasional KWI Tingkat Keuskupan Atambua, dikabarkan oleh Rm. Sel Nesi, Pr, kalau telah pukul 08.50 WITA, Rm. Gerardus Bani, Pr telah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Marianum Halilulik.
Selamat Jalan Senior; Rm. Gerardus Bani, Pr; Pastor Pencinta Kerja Tangan. Tuhan menyiapkan tempat yang layak bagimu.
Penulis : RD. Yudel Neno