KEUSKUPANATAMBUA.ORG – Badan Pengurus Vox Point Belu beraudiensi dengan Yang Mulia Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku di ruang kerjanya, Lalian Tolu, (Kamis, 17/9-2020). Rombongan pengurus yang diwakili oleh Ketua Pengurus Harian, Agustinus Lise Pio; Moderator, Rm. Kristo Oki dan beberapa pengurus lainnya dihantar oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua, Pater Vincent Wun SVD. Setelah memperkenalkan dan membuka audiensi ini, Vikjen menyerahkan seluruh acara audiensi kepada Yang Mulia Bapa Uskup dan Pengurus VOx Point.
Sesuai pantauan Keuskupanatambua.org, audiensi ini berjalan dengan sangat cair. Banyak hal yang dibicarakan pada kesempatan ini. Mula-mula Bapa Uskup menyampaikan keterlibatannya sejak awal menjadi Uskup Atambua.
“Sejak menjadi Uskup Atambua tahun 2007, saya selalu pakai setiap kesempatan pertemuan di KWI sebagai kesempatan untuk belajar, termasuk pembentukan kelompok-kelompok kategorial”, katanya.
Lebih lanjut, Uskup penulis buku “Atambua Eden” itu mengemukakan, “yang menjadi soal adalah kelompok-kelompok itu setelah terbentuk tidak bertahan dan tidak menampakkan geliatnya. Padahal kalau kita mau jujur, itu semua adalah gerakan awam yang luar biasa, namun sayapnya lemah”, tandas beliau.
Untuk itu, beliau mengingatkan badan pengurus yang telah dibentuk untuk melihat kelompok ini (Vox Point, red) sebagai kesempatan kaderisasi awam Katolik, karena komunitas ini sungguh-sungguh berdiri atas inisiatif para awam Katolik. Tugas Gereja Lokal adalah mencari cara bagaimana menjembatani keterputusan
yang terjadi sejak dahulu setelah para misionaris barat dengan pribumi.
Ekonomi dan Pendidikan
Bapa Uskup Atambua mengajak pengurus Vox Point Belu untuk terlibat memerangi kemiskinan dan kebodohan yang ada dengan menggalakkan pemberdayaan ekonomi umat dan meningkatkan pendidikan sesuai visi dan misi Keuskupan Atambua. Kata Bapa Uskup, “ada dua hal yang harus digalakkan untuk membantu umat kita yaitu ekonomi dan pendidikan. Kalau kedua hal ini bisa teratasi dengan baik, hal yang lain dengan sendirinya akan ikut teratasi”.
Untuk itu Uskup keempat Keuskupan Atambua itu meminta Badan Pengurus Vox Point Belu untuk “think globally, act locally”. Selain itu, hal lain yang tidak boleh diabaikan adalah berpikir positif dan berbicara positif. Kita berhenti bicara yang negatif, pinta beliau.
Pilot Project “Atambua-Eden”
Untuk membantu umat keluar dari persoalan ekonomi, Bapa Uskup berbicara tentang Pilot Project “Atambua-Eden” yang sekarang sedang digalakkan di keuskupan Atambua dengan berbagai kegiatan produktif. Untuk itu, Uskup meminta untuk bisa membacanya dalam buku yang sudah beredar yakni “Atambua-Eden : Iman Membumi, Hidup Berdaya”.
Mengakhiri audiensi ini, Ketua Pengurus Vox Point Belu meminta untuk bergambar bersama Yang Mulia Bapa Uskup. *** (YH)