Hari Raya St. Perawan Maria, Bunda Gereja. Sumber: renunganpdkk.blogspot.com
Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, secara resmi diperingati pada hari Senin setelah Pentakosta. Keputusan ini disampaikan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus melalui Kongregasi Ibadat Ilahi pada 11 Februari 2018 yang lalu. Paus Fransiskus menyatakan bahwa Bunda Maria memiliki peran penting dalam Gereja. Sebagai anggota Gereja, kita rayakan peringatan ini untuk menumbuhkan penghormatan dan cinta bakti kepada Bunda Maria sebagai Ibu Gereja.
Allah telah memilih Maria sebagai Bunda Allah. Mengapa? Karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya adalah Allah. Dengan melahirkan Kristus, Maria juga disebut sebagai Bunda Gereja. Mengapa? Karena Kristus sebagai Kepala Gereja selalu berada di dalam kesatuan dengan Gereja. Dan Gereja itu adalah anggota-anggota Tubuh-Nya yang memperoleh hidup di dalam Dia. Demikianlah, peringatan Bunda Maria sebagai Bunda Gereja hendak menjelaskan perannya yang istimewa sebagai Ibu kita semua. Yang membuat Bunda Maria menjadi istimewa bukan karena dirinya sendiri tetapi karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya.
Bunda Maria berperan dalam sejarah penyelamatan Allah, dihormati dan dikenang serta dirasakan begitu dekat di dalam hati setiap orang Katolik. Peran Bunda Maria sungguh dirasakan setiap umat Katolik yang memohon bantuan doa Maria. Maka tidak heran devosi umat Katolik begitu kuat, tempat ziarah ada di mana-mana. Sebagai Bunda Gereja, Bunda Maria hadir dan menyertai perjalanan Gereja dari abad ke abad. Ia menyertai anak-anaknya mengarungi zaman, mengabulkan doa-doa dan permohonan anak-anaknya melalui Novena.
Injil Yohanes hari ini, begitu mengharukan, sebab menjelang ajal Yesus di kayu salib, Tuhan Yesus menyerahkan para murid kepada Bunda-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” sekaligus menyerahkan Bunda-Nya kepada para murid, “Inilah ibumu!”
Yoh 19:26-27.
Yesus telah mempercayakan kita kepada Bunda Maria dan mempercayakan Bunda-Nya kepada kita. Maka percayalah dengan yakin bahwa kita ada di hati Bunda Maria di mana pun kita berada, dialah Bunda Gereja dan Bunda kita semua. Oleh karena itu, di saat beban hidupmu terlalu berat, di saat badai menerpa, sebut dan panggillah nama Bunda Maria. Mohonlah doa Bunda Maria di saat jiwamu rindu maka akan memperoleh ketenangan, sukacita dan kedamaian.
Kita semua, putra putri Maria, dipanggil untuk menghormati Maria sebagai Bunda Gereja. Pengalaman Maria sebagai Bunda memiliki peran penting dalam hidup kita. Pengalaman ini akan membawa kita sampai pada Yesus. Melalui Maria kita dapat sampai pada Yesus, “Tota Christi per Mariam!”
Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, doakanlah kami. Amin.
Selamat pagi dan selamat hari baru. Selamat memperingati Santa Perawan Maria, Bunda Gereja. Dalam Yesus kita bersaudara. Tuhan memberkati.
Salam Kasih dan Doa
Romo Eman Kiik Mau, Pr

