![](https://keuskupanatambua.org/wp-content/uploads/2024/11/DSC08612-scaled.jpg)
Emaus, Lalian Tolu- Rm. Aloysius Kosat, Pr seorang imam senior, Keuskupan Atambua berbagi pengalaman iman dengan para Diakon di aula Emaus, Lalian Tolu, (Senin, 25/11/2024.)
Dalam kesempatan tersebut, Ia berbagi pengalamannya selama bertugas sebagai imam dan menekankan pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
![](https://keuskupanatambua.org/wp-content/uploads/2024/11/DSC08609-scaled.jpg)
“Hidup memang harus punya prinsip dalam karya pastoral. Lakukan yang terbaik demi umat yang kita layani. Jangan terpengaruh dengan orang lain. Hidupmu harus menjadi tanda sukacita bagi orang lain,” katanya.
Rm. Alo memulai mengisahkan perjalanan panggilannya menjadi seorang imam. Ia menjelaskan, “Menjadi imam bukan hanya sebuah panggilan, tetapi juga suatu tanggung jawab yang besar. Setiap hari, saya dihadapkan pada tantangan yang menguji iman dan komitmen saya,” tuturnya lagi.
Beliau juga menyoroti pengalaman-pengalaman membahagiakan dan sulit yang ia alami dalam melayani umat, serta bagaimana hal-hal tersebut membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam sesi pembicaraannya, Rm. Alo juga membahas pentingnya disiplin dalam menjalani kehidupan. “Disiplin bukan berarti hidup dalam rutinitas yang monoton, tetapi lebih pada konsistensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab,” ujar beliau.
Ia menjelaskan bahwa disiplin membantu menemukan keseimbangan antara tugas sebagai imam, keluarga, dan kehidupan pribadi. Kedisiplinan ini, menurutnya, adalah kunci untuk mencapai tujuan dan meraih keberhasilan dalam setiap aspek kehidupan.
Beliau melanjutkan dengan menjelaskan beberapa praktik disiplin yang dapat diterapkan oleh setiap orang. Di antaranya adalah mengatur waktu dengan baik, menjaga komitmen terhadap doa, dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tugas yang diemban. Rm. Alo mengajak para diakon untuk menjadikan disiplin sebagai bagian dari kehidupan mereka agar bisa menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan produktif. (In)
1 Comment
Pingback: Adorasi Para Diakon dan Orang Tua – Keuskupanatambua.org