
KEUSKUPANATAMBUA.ORG, Hantaman Virus Corona’19 yang mengguncang dunia telah memporak porandakan sejumlah perencanaan tahunan yang tertuang dalam kalender Kerja Keuskupan Atambua 2020. Sekian bulan pintu gereja ditutup. Pelayanan sakramen ditunda. Doa kelompok ditiadakan. Nyaris semua kegiatan terkalender tak dapat dilaksanakan. Namun kondisi buruk ini tidak mampu membungkam kreativitas para petugas Pastoral Keuskupan Atambua dalam upaya mencari cara meningkatkan ekonomi umatnya melalui berbagai kegiatan produktif. Terbukti pada 25 Agustus 2020, sebuah gebrakan baru telah terjadi di Wini, Dekenat Mena, Keuskupan Atambua. Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, secara simbolis melakukan penanaman Anggur milik Komunitas Basis (KOMBAS) Sta. Elisabeth Wini, binaan Credit Union Kasih Sejahtera (CUKS).
Kegiatan yang disponsori lembaga Credit Union Kasih Sejahtera (CUKS) ini, sungguh merupakan bukti aktual bahwa lembaga ini telah mampu secara perlahan menerjemahkan mimpi Uskup Atambua untuk menjadikan empat Paroki di Dekenat Mena (Paroki Wini, Mena, Ponu, Fatuoni) dan satu paroki di dekenat Belu Utara (Paroki Atapupu) sebagai paroki yang menghasilkan anggur. Pilihan Uskup Domi bukan tak beralasan. Manakala Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah memberikan pilihan bagi keuskupan-keuskupan untuk mendapatkan anggur Misa secara swadaya. Pemberian pilihan kepada masing-masing keuskupan untuk mendaptkan anggur Misa oleh KWI ini, bagi Keuskupan Atambua merupakan sebuah peluang usaha peningkatan ekonomi umat melalui budidaya tanaman anggur.

Menurut Uskup Domi, tujuh tahun ke depan ini, empat paroki yang ada di Dekenat Mena dan satu paroki di dekenat Belu Utara sebagaimana tersebutkan di atas, wajib menjadikan “budidaya tanaman anggur” sebagai program Fokus. “Hari Ini Kombas Sta. Elisabeth yang disingkat Satelith milik CUKS telah memulai dengan tanaman Anggur, saya minta kepada Deken Mena (Rm. Kanis Oki, Pr) untuk bergerak memanfaatkan lahan yang ada” pesan Uskup kepada Deken yang hadir saat itu.
Menyadari bahwa CUKS yang lahir dari rahim Keuskupan Atambua, lembaga ini dari waktu ke waktu terus berjuang untuk mendukung Visi dan Misi Keuskupan Atambua yang tertuang dalam tiga kata syarat makna: “Unggul, Cerdas dan Sejahtera. Perjuangan ini tak segampang membalikkan telapak tangan. Manakala berhadapan dengan karakter manusia yang telah terpola dengan sikap ingat diri yang berlebihan. Namun di bawah payung tema “pemberdayaan”, lembaga CUKS menyakinkan anggota CU untuk bergabung dalam KOMBAS. Gebrakan ini berangkat dari keyakinan bahwa Komunitas Basis (Kombas) adalah wadah yang pas untuk menerjemahkan mimpi mensejahterakan anggota CUKS.
Alhasil, sejak gaung Kombas menghembus, CUKS kini telah memiliki 340 Kombas yang tersebar di wilayah Keuskupan Atambua, dan khusus wilayah Pantura, kini memiliki 37 Kombas dengan jumlah anggota yang tergabung di dalamnya sebayak 397 orang anggota CUKS. Salah satu Kombas yang kini dipersiapkan sebagai KOMBAS Contoh di Kantor Palayanan CUKS Pantura adalah KOMBAS Satelith (Sta. Elisabeth) yang dinahkodai oleh seorang ketua, Alexander Bobo.
Kegiatan penanaman simbolis tanaman anggur didahului dengan Ibadat yang dipimpin Uskup Atambua. Dalam renungannya bapak Uskup yang juga adalah ketua Komisi Migran dan Perantau KWI, mengajak anggota Kombas untuk tekun dan terus belajar dalam upaya budi daya tanaman anggur.
“Teks Kitab Suci yang kita dengar dalam bacaan injil tadi adalah pelajaran yang benar tentang cara budi daya anggur. Potong tunas, dan tunas baru akan tumbu menyatu dengan pokok anggur. Dan dari tunas itu akan muncul buah anggur. Ini adalah pengajaran simbolis bagi kita agar kita tetap Tinggal menyatu dengan Tuhan sebagai pokok anggur”, demikian kata Uskup meyakinkan umat beriman yang hadir.
Hadir dalam kegiatan penanaman simbolis ini, Bupati Timor Tengah Utara dalam diri Asisten 1 Setda TTU; Kepala Dinas Pertanian TTU, Deken Mena; Camat Insana Utara, Drs. Domi Sio; Dewan Pengurus; Badan Pengawas dan GM CU Kasih Sejahtera. (Laporan Kontributor Ois Am’isa)

Diedit oleh Yosef Hello