Close Menu
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru
  • Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani
  • Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam
  • Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena
  • Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas
  • Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr
  • Delegatus Nusa Tenggara Dorong Cinta Kitab Suci
  • Menghayati Spiritualitas Pekerjaan Berdasarkan Kesaksian Yusuf dan Maria
Facebook Instagram
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Login
Keuskupanatambua.orgKeuskupanatambua.org
Home»Opini»Dari Keputusasaan Menuju Harapan: Jalan Orang Muda Menurut Bapa Suci Paus Fransiskus
Opini

Dari Keputusasaan Menuju Harapan: Jalan Orang Muda Menurut Bapa Suci Paus Fransiskus

Komsos Keuskupan AtambuaBy Komsos Keuskupan AtambuaApril 23, 2025Updated:April 23, 2025No Comments99 Views
Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Reddit Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

KeuskupanAtambua.org – Dari Keputusasaan Menuju Harapan: Jalan Orang Muda Menurut Bapa Suci Paus Fransiskus – oleh Rm. Yudel Neno, Pr

Pendahuluan

Tulisan di atas merupakan refleksi tajam dari Paus Fransiskus terhadap realitas kompleks yang dihadapi oleh Orang Muda dalam dunia kontemporer. Dalam pengantarnya pada Pesan kepada Orang Muda Katolik dalam Hari Orang Muda Sedunia ke-39, Paus tidak hanya mengangkat fenomena keputusasaan sebagai realitas sosial, tetapi juga sebagai krisis eksistensial yang merongrong harapan, membekukan impian, dan mengaburkan arah hidup kaum muda.

Dunia yang Menggerus Harapan

Paus Fransiskus menunjukkan bahwa dunia saat ini dipenuhi dengan tragedi kemanusiaan—perang, kemiskinan ekstrem, migrasi paksa, krisis lingkungan, serta ketimpangan sosial—yang tidak hanya menyentuh aspek jasmani, tetapi juga menghancurkan spiritualitas dan mentalitas kaum muda. Mereka ditarik ke dalam pusaran ketidakpastian, hingga impian yang semula begitu murni berubah menjadi beban yang tidak mampu mereka pikul. Dunia menciptakan lanskap batin yang penuh dengan kehampaan, di mana “masa depan” menjadi konsep yang jauh dan tidak terjangkau.

Tawanan Kebosanan dan Kemurungan

Dalam terang pemikiran Paus, kebosanan dan kemurungan bukanlah sekadar emosi sesaat, tetapi penjara batin yang membelenggu Orang Muda. Ketika sistem sosial gagal memberi ruang bagi kreativitas dan partisipasi aktif, Orang Muda menjadi korban pasif dari tatanan yang stagnan. Keterasingan ini memperbesar kemungkinan mereka untuk mencari pelarian dalam bentuk-bentuk yang merusak, seperti kekerasan, narkoba, pornografi, atau ideologi ekstrem.

Realitas Ilusi dan Pelanggaran

Paus secara profetik mengingatkan bahwa dalam keputusasaan, ilusi menjadi candu. Dunia digital, misalnya, menyediakan ruang eskapisme yang tampak ideal tetapi hampa akan makna sejati. Orang Muda tergoda untuk membangun identitas maya yang terlepas dari realitas konkret hidup mereka. Dalam dunia seperti ini, pelanggaran atas nilai-nilai moral dan kemanusiaan menjadi tampak ‘normal’. Paus menyebut ini sebagai jebakan zaman yang harus diwaspadai.

Seruan untuk Membalik Keadaan: Menyalakan Harapan

Namun Paus Fransiskus tidak berhenti pada kritik. Ia membawa pesan profetik sekaligus pastoral: harapan tidak mengecewakan (Spes non confundit). Ia mengajak Orang Muda untuk bangkit sebagai pelaku perubahan, bukan korban zaman. Dalam iman Kristiani, harapan bukan ilusi, melainkan daya kekuatan yang berasal dari pengalaman kasih Allah yang nyata dalam Kristus. Orang Muda dipanggil untuk menjadi tanda-tanda kehidupan baru di tengah keputusasaan, untuk menjadi pembawa terang dalam kegelapan zaman.

Pendekatan Pastoral yang Humanis dan Inklusif

Paus juga menyerukan kepada Gereja agar hadir sebagai rumah yang mendampingi dan memampukan Orang Muda untuk bermimpi kembali. Gereja tidak boleh hanya menjadi pengamat tragedi, melainkan menjadi “ibu” yang memahami, mendengarkan, dan berjalan bersama mereka. Ini adalah model Gereja sinodal, yang membuka ruang bagi partisipasi aktif kaum muda dan mempercayai mereka sebagai pewarta masa kini dan masa depan.

Kesimpulan

Pesan Paus Fransiskus adalah kritik dan harapan dalam satu tarikan nafas. Ia menantang Orang Muda untuk tidak menyerah, dan Gereja untuk tidak diam. Dalam dunia yang mudah menyeret jiwa muda ke dalam keputusasaan dan kekosongan, Paus menyodorkan harapan sebagai kekuatan revolusioner. Maka, menjadi Orang Muda Katolik hari ini berarti menjadi penyalur harapan, penentang budaya mati rasa, dan penjaga api iman yang menyala di tengah zaman yang gelap.

Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Tumblr Email

BERITA TERKAIT

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

May 15, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Menghayati Spiritualitas Pekerjaan Berdasarkan Kesaksian Yusuf dan Maria

May 1, 2025

Doa sebagai Simfoni Iman: Sebuah Tafsir Teologis atas Relasi Trinitaris dan Eklesial dalam Hidup Kristiani

April 29, 2025

Homili menurut Fulton John Sheen dan Paus Fransiskus

March 15, 2025

Rabu Abu : Tanda Pertobatan Bukan Halusinasi Pujian

March 6, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

BERITA TERBARU

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

May 15, 2025

Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani

May 14, 2025

Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam

May 13, 2025

Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena

May 12, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr

May 9, 2025
KALENDER LITURGI

Tentang Kami
Tentang Kami

Keuskupanatambua.org merupakan website resmi Keuskupan Atambua yang menyajikan update informasi seputar Keuskupan Atambua dan paroki-paroki di wilayah keuskupan tersebut.

Alamat

Alamat:
Jl. Nela Raya No. 17, Lalian Tolu, Atambua 85702, Timor – Nusa Tenggara Timur.

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
© 2025 Keuskupanatambua.org. Designed by Tim Keuskupan Atambua.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?