Close Menu
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Facebook X (Twitter) Instagram
Trending
  • Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru
  • Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani
  • Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam
  • Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena
  • Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas
  • Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr
  • Delegatus Nusa Tenggara Dorong Cinta Kitab Suci
  • Menghayati Spiritualitas Pekerjaan Berdasarkan Kesaksian Yusuf dan Maria
Facebook Instagram
  • Home
  • KEUSKUPAN
  • PUSPAS
  • DEKENAT
  • PAROKI
  • RENUNGAN
  • PENGUMUMAN
  • SURAT GEMBALA
Login
Keuskupanatambua.orgKeuskupanatambua.org
Home»Opini»Doa sebagai Simfoni Iman: Sebuah Tafsir Teologis atas Relasi Trinitaris dan Eklesial dalam Hidup Kristiani
Opini

Doa sebagai Simfoni Iman: Sebuah Tafsir Teologis atas Relasi Trinitaris dan Eklesial dalam Hidup Kristiani

Komsos Keuskupan AtambuaBy Komsos Keuskupan AtambuaApril 29, 2025Updated:April 29, 2025No Comments25 Views
Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Reddit Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

OPINI – KeuskupanAtambua.org – Doa sebagai Simfoni Iman: Sebuah Tafsir Teologis atas Relasi Trinitaris dan Eklesial dalam Hidup Kristiani – oleh Rm. Yudel Neno, Pr

Pendahuluan

Doa, dalam tradisi iman Kristiani, bukanlah sekadar aktivitas spiritual pribadi, melainkan realitas transenden yang mengakar dalam misteri Allah Tritunggal dan persekutuan umat beriman.

Doa adalah manifestasi terdalam dari kerinduan manusia untuk mengatasi keterbatasannya melalui kepercayaan penuh kepada janji-janji ilahi

Pernyataan di atas menghadirkan suatu pemahaman teologis yang holistik tentang doa, sebagai nafas iman yang menghubungkan ciptaan dengan Sang Pencipta melalui Kristus dan dalam Roh Kudus, serta dalam persekutuan Gereja dan bersama Bunda Maria.

Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara teologis (walaupun sangat singkat) dimensi-dimensi penting dalam sebuah doa dengan pendekatan sistematis, guna menegaskan bahwa doa adalah dinamika hidup ilahi yang mentransformasi manusia dan dunia.

Dimensi Teologis dari Doa

Dimensi teologis dari doa menyatakan bahwa Allah Bapa adalah sumber segala kasih, tempat tujuan dan asal segala seruan umat-Nya. Dalam konteks ini, doa adalah respons iman manusia terhadap undangan kasih Allah. Ini sesuai dengan pandangan Santo Agustinus bahwa hati manusia gelisah sampai beristirahat dalam Allah (Confessiones I.1).

Dimensi Kristologis dari Doa

Melalui dimensi kristologis, doa memperoleh maknanya dalam dan melalui Kristus, Sang Sabda yang menjadi daging (Yoh 1:14). Kristus bukan hanya pengantara antara manusia dan Allah (1Tim 2:5), melainkan juga model doa sejati. Di Getsemani, Ia menunjukkan doa sebagai perjumpaan yang otentik dengan kehendak Bapa. Maka, doa dalam Kristus bukanlah pelarian dari kenyataan, tetapi penyatuan kehendak manusiawi dengan kehendak ilahi.

Dimensi Pneumatologis dari Doa

Dalam pneumatologi, Roh Kudus hadir sebagai daya ilahi yang menyucikan doa dan menjadikannya sebagai nyanyian surgawi. Seperti ditegaskan oleh Rasul Paulus: “Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan” (Rm 8:26). Dengan demikian, Roh Kudus adalah inspirasi dan motorik doa yang sejati.

Dimensi Eklesiologis dari Doa

Secara eklesiologis, doa memperteguh persekutuan umat Allah, Tubuh Kristus. Liturgi, doa-doa komunitas, dan doa-doa syafaat menjadi sarana pembangunan Gereja sebagai tanda harapan dunia. Doa Gereja tidak hanya bersifat mistik tetapi juga profetik—mengubah dunia dalam terang Kerajaan Allah.

Dimensi Mariologis dari Doa

Melalui dimensi mariologis, Maria menjadi ikon doa Kristiani. Dalam fiat-nya (“jadilah padaku menurut perkataan-Mu”), Maria menunjukkan disposisi batin yang total kepada Allah. Dia menjadi guru dan teladan dalam kehidupan doa umat.

Dimensi Anthropologis dari Doa

Akhirnya, dalam dimensi antropologis, doa menunjukkan martabat manusia sebagai makhluk relasional, yang terbuka pada Allah dan sesama. Doa adalah manifestasi terdalam dari kerinduan manusia untuk mengatasi keterbatasannya melalui kepercayaan penuh kepada janji-janji ilahi.

Kesimpulan

Doa adalah simfoni iman yang melibatkan seluruh dinamika hidup Trinitaris dan persekutuan umat beriman. Ia bukan sekadar aktivitas rohani, melainkan pengalaman eksistensial yang membentuk manusia dalam terang kasih Allah. Dalam doa, manusia tidak hanya menemukan dirinya, tetapi juga dipersatukan dalam kehendak dan rencana keselamatan Allah. Maka, semakin manusia berdoa dengan kesadaran teologis yang mendalam, semakin ia hidup dalam transformasi kasih, seperti Kristus, oleh kuasa Roh Kudus, dalam persekutuan Gereja, dan bersama Maria, Bunda Allah.

Share. Facebook WhatsApp Twitter Telegram Pinterest LinkedIn Tumblr Email

BERITA TERKAIT

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

May 15, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Menghayati Spiritualitas Pekerjaan Berdasarkan Kesaksian Yusuf dan Maria

May 1, 2025

Dari Keputusasaan Menuju Harapan: Jalan Orang Muda Menurut Bapa Suci Paus Fransiskus

April 23, 2025

Homili menurut Fulton John Sheen dan Paus Fransiskus

March 15, 2025

Rabu Abu : Tanda Pertobatan Bukan Halusinasi Pujian

March 6, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

BERITA TERBARU

Misa Inaugurasi Paus Leo XIV : Awal Masa Kepausan Baru

May 15, 2025

Pelayanan Kesehatan Sebagai Partisipasi dalam Tugas Yesus Melayani

May 14, 2025

Konklaf: Dari Extra Omnes Hingga Habemus Papam

May 13, 2025

Rayakan Tahun Jubileum, Guru SDK Kuntum Bahagia Lakukan Ziarah Rohani ke Dekenat Mena

May 12, 2025

Leo XIII, Fransiskus dan Leo XIV antara Kontinuitas dan Diskontinuitas

May 9, 2025

Siswa Kelas XI SMAK Santa Filomena Mena Ikuti Pelatihan Menulis Berita Bersama Rm. Yudel Neno, Pr

May 9, 2025
KALENDER LITURGI

Tentang Kami
Tentang Kami

Keuskupanatambua.org merupakan website resmi Keuskupan Atambua yang menyajikan update informasi seputar Keuskupan Atambua dan paroki-paroki di wilayah keuskupan tersebut.

Alamat

Alamat:
Jl. Nela Raya No. 17, Lalian Tolu, Atambua 85702, Timor – Nusa Tenggara Timur.

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
© 2025 Keuskupanatambua.org. Designed by Tim Keuskupan Atambua.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?