Sabat untuk manusia, bukan manusia untuk sabat. Sumber: hidupkatolik.com
Markus 2:27-28 (TB) Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”
Yesus selalu berhadapan dengan sekelompok orang Farisi yang mencari cari sesuatu yang dibuat Yesus untuk dipersalahkan. Terutama hal yang selalu dibuat Yesus pada hari Sabat di mana ada aturan melarang melakukan sesuatu pada hari Sabat.
Tapi bagi Yesus saat ada sesuatu yang bisa dilakukan yang mendesak untuk menolong sesama maka aturan sabat boleh dibatalkan. Hari Sabat itu adalah hari selesailah segala yang dikerjakan Tuhan.
Hari Minggu adalah hari Tuhan yang bangkit di mana karya penebusan kita selesai. Karena itu kita menjadi tuan atas hari Sabat. Di hari itu kita tidak bisa lakukan sesuatu selain memuji Tuhan tapi kalau ada yang mendesak demi keselamatan sesama hari Sabat bisa di batalkan.
Bagaimana sikap kita terhadap aturan hari minggu? Sering tanpa alasan atau mencari-cari alasan orang tidak melaksanakan tugas peribadatannya. Tapi ada yang punya alasan kuat dan dapat dipertanggungjawabkan, meŕeka tidak dapat ke gereja untuk beribadat.
Kita berdoa: “Allah Bapa kami Engkau memberi kuasa untuk mengatur segalanya dalam ketaatan pada Firman-Mu. Bantulah kami agar kami tidak menutup diri kami juga terhadap sesama kami yang membutuhkan bantuan kami di saat kami harus melaksanakan hukum dan perintah-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.”
Salam dan doa,
P. VIncentius Wun, SVD