RENUNGAN HARI INI: SABTU PEKAN BIASA XIII, 4 JULI 2020
Oleh : P. Vincentius Wun SVD
Injil Matius 9: 15 “Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Yohanes Pemandi dan murid-muridnya menjalani hidup asketis yang ketat karena Yohanes mengajak orang bertobat dan berpuasa untuk pengampunan dosa. Dalam situasi ini mereka mempertanyakan kenapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti mereka. Jawaban Yesus dengan gambaran bahasa yang jelas di mengerti. Puasa itu tidak mungkin ada kalau sedang berlangsung pesta pernikahan. Yesus hadir di tengah kita sebagai utusan Allah, mempelai yang membawa sukacita di mana hanya ada atmosfir kemerdekaan dan kasih.Puasa perlu dijalankan dengan bebas tetapi ada awaktu, tempat dan aturannya. Kehadiran-Nya juga membawa cara hidup baru di mana cara hidup lama harus ditinggalkan. Tanpa meninggalkan yang lama orang akan gagal total hidupnya. Yesus memberikan contoh yang dapat dimengerti semua orang. kain baru kalau ditempelkan pada baju lama akan koyak, atau anggur baru diisi di kirbat lama pun demikian. Injil itu berita gembira, menawarkan relasi baru dengan Tuhan, relasi persahabatan dan cinta tanpa ketakutan. Kita telah dilahirkan secara baru lewat baptisan kita di mana Allah telah memberi kita roh yang dibaharui dalam iman, relasi kasih yang baru dengan Dia. Apakah kita masih hidup dalam kegelapan dosa kita, cara hidup yang lama? Mengapa kita masih mau hidup dalam keinginan duniawi kita,dan melawan Dia yang memanggil kita untuk hidup baru?Kita harus berani mematikan cara hidup lama bukan berkompromi dengannya.
Kita berdoa: “Ya Yesus semoga oleh kuasa Roh-Mu, aku buktikan tugas baptisku. Jadikan aku baru dengan selalu setia dalam menjalankan hukum kasih-Mu” Amin ***

Diedit oleh Yosef Hello