Mena, KeuskupanAtambua.org – Paroki Santa Filomena Mena gelar giat ceramah tentang Orang Muda Katolik (OMK), di Aula Paroki Mena, Sabtu, 23 November 2024.
Kegiatan dilakukan sebagai wujud menyongsong Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) ke-39, yang akan dirayakan pada Minggu, 24 November 2024.
Kegiatan giat ceramah dihadiri oleh Guru, OMK dan Siswa-Siswi SMAK Santa Filomena . Walaupun tidak semuanya hadir, tetapi sekurang-kurangnya presentasi materi yang berpedoman pada Pesan Paus Fransiskus kepada Orang Muda Katolik, dapat membantu mereka yang hadir tentang apa itu OMK; bagaimana OMK berperan dalam giat pastoral dan mengapa Orang Muda harus bergiat dalam Gereja.
Romo Yudel Neno, Pr (Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua) yang juga merupakan Pastor di Paroki Filomena, dihadapan para Frater, Guru, OMK dan Siswa-Siswi SMAK Santa Filomena Mena, menegaskan bahwa Gereja memberi perhatian yang begitu besar kepada Orang Muda sebagai Tulang Punggung Gereja dan Bangsa.
Sebagaimana termakhtub dalam Pesan Paus Fransiskus kepada OMK dalam HOMS ke-39 yang berjudul ; Mereka yang Berharap kepada Tuhan, Berjalan tanpa Lelah (Yesaya 40:31), Romo Yudel mengajak semua OMK untuk berpartisipasi dalam segala kemudaan; berkontribusi menjaga dan merawat Gereja dan reksa pastoral agar tetap muda di tengah zaman dan tetap mudah dalam akses pastoral.
Beberapa point yang ditegaskan sebagai wujud pencerahan dengan mempedomani Pesan Paus Fransiskus ialah OMK sebagai Israel Baru yang Berharap; OMK dan Situasi Dramatis; OMK dan Tawanan Kebosanan serta Kemurungan; OMK dan Ilusi Pelanggaran; Tidaklah Cukup Melihat Kehidupan dari Balkon; OMK dan Zona Nyaman; Berangkatlah Bukan sebagai Turis, tetapi sebagai Peziarah.
Point-point di atas ditegaskan, bahwasannya; OMK perlu menjadi Israel yang baru dalam kuasa Tuhan, sebagaimana Bangsa Israel diberi pengharapan oleh Nabi Yesaya, di penghujung berakhirnya masa pembuangan. Sambil menegaskan tentang pentingnya OMK menunjukkan keaslian identitas, OMK juga diharapkan dapat keluar dari tawanan kebosanan dan kemurungan, yang seringkali membuat OMK tak berdaya berhadapan dengan tuntutan zaman. OMK juga perlu membekali diri dengan pengetahuan yang memadai agar tidak mudah tergoda oleh Ilusi pelanggaran. Selanjutnya, OMK juga diharapkan untuk keluar dari zona nyaman; turun dari balkon dan menjadi pelaku perubahan yang nyata dalam reksa pastoral. OMK juga perlu memahami bahwa dalam status kemudaannya, di mana ia harus melakukan segala sesuatu, ia harus berani keluar dari semangatnya ingin sekedar menjadi turist, dan bergerak menuju identitasnya sebagai peziarah. Karena di dalam kondisinya sebagai peziarah; Tuhan mengarahkan segala kemudaan menuju pada giat produktif; jaminan bagi masa depan.
Kegiatan ceramah turut dipantau oleh Fr. Alfin Bria dan Fr. Valdy Hani sebagai Pendamping Asrama SMAK Santa Filomena Mena. Kepada Peserta, Fr. Alfin menegaskan tentang pentingnya karakter Orang Muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Laporan : Tim Komsos SMAK Filomena
Editor : Rm. Yudel Neno, Pr