Matius 20:15:”Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Inilah jawaban pemilik kebun yang memberikan upah sama kepada semua pekerja mulai dari yang bekerja sejak awal jam kerja sampai dengan yang terakhir masuk kerja walaupun hanya sejam saja kerjanya. Hal ini tidak diterima mereka yang bekerja sejak pagi hari. Perumpamaan ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu bukan saja adil tapi murah hati dan berbelaskasihan. Yang masuk kerja jam lima petang ada dalam situasi yang kurang beruntung. Bagaimana dengan gaji mereka karena hanya sejam saja waktu kerjanya. Tentu tidak bisa mengharapkan gaji satu jam itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka malam itu. Mereka mengharapkan gaji yang sedikit lebih pantas walaupun mereka yang terakhir masuk kerja. Apa yang terjadi justru tidak mereka duga karena oleh kemurahan hati pemilik kebun mereka diberikan gaji sehari penuh. Sungguh tak bisa dibayangkan.

Inilah Allah Bapa yang mau digambarkan Tuhan Yesus kepada kita. Kasih dan rasa belaskasihan-Nya begitu besar bagi yang miskin, yang membutuhkan, yang kurang beruntung. Itulah Allah kita. Masihkah kita meragukan kebaikan dan kasih-Nya dalam hidup kita terutama saat kita tercepit oleh masalah hidup, penyakit dan lain sebagainya? Apakah kita sering iri hati pada sesama yang lebih beruntung dari kita?

Kita berdoa:” Allah Bapa di surga puji syukur atas kebaikan dan kasih-Mu bagi hidup kami. Engkau mencintai semua orang tanpa kecuali. Semoga kami tidak saling iri hati satu terhadap yang lain karena Engkau Tuhan yang adil,murah hati dan penuh belaskasihan bagi setiap kami. Amin” Salam dan doa.

P. Vincentius Wun, SVD

SHARE