KeuskupanAtambua.org – oleh Yudel Neno, Pr
Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) ke-39, dirayakan pada Minggu, 24 November 2024. Momen ini mengundang kita, terkhusus Orang Muda Katolik (OMK) untuk memperbarui semangat iman dan pengharapan kepada Tuhan, sebagaimana harapan dalam Pesan Paus Fransiskus untuk HOMS 2024, yang dirilis pada 29 Agustus 2024 bertepatan dengan Peringatan Martir Santo Yohanes Pembaptis. Pesan Paus Fransiskus mengangkat tema mendalam: “Mereka yang Berharap kepada Tuhan, Berjalan tanpa Lelah” (Yesaya 40:31).
Pesan ini disadur oleh Rm. Yudel Neno, Pr, Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, menjadi refleksi penting yang menggugah kesadaran OMK untuk menjalani kehidupan sebagai “Israel Baru” di tengah tantangan zaman.
Berikut adalah uraian kritis dari beberapa poin yang relevan bagi OMK se-Keuskupan Atambua. Point-point di bawah ini disadur dari Pesan Paus Fransiskus. Mudah-mudahan berkenan bagi Rekan-Rekan OMK.
OMK sebagai Israel Baru yang Berharap
Sebagai Israel Baru, OMK dipanggil untuk membawa pengharapan di tengah dunia yang sering kali gelap dan penuh ketidakpastian. Sama seperti Israel yang berpegang pada janji Allah di tengah padang gurun, OMK harus menjadikan pengharapan kepada Tuhan sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan hidup.
OMK dan Situasi Dramatis
OMK sering kali menghadapi situasi dramatis yang melibatkan tekanan keluarga, sosial, dan ekonomi. Tantangan-tantangan ini harus dilihat bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai peluang untuk menghidupi iman dengan lebih mendalam. Dalam situasi ini, OMK dipanggil untuk menjadi pelita yang menerangi jalan di tengah kegelapan.
OMK dan Eksploitasi Manusia
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa eksploitasi manusia, baik secara fisik maupun digital, adalah ancaman nyata bagi kaum muda. OMK harus menyadari martabat mereka sebagai anak-anak Allah dan menolak segala bentuk eksploitasi yang merusak nilai-nilai kemanusiaan.
OMK dan Tawanan Kebosanan serta Kemurungan
Banyak OMK menjadi tawanan kebosanan dan kemurungan yang membuat mereka kehilangan semangat hidup. Pesan Paus menegaskan pentingnya menemukan kembali makna hidup melalui doa, pelayanan kepada sesama, dan keterlibatan dalam komunitas Gereja.
OMK dan Ilusi Pelanggaran
Paus menyoroti godaan untuk mencari kebebasan melalui pelanggaran moral, yang sering kali membawa kehampaan. OMK diajak untuk memahami bahwa kebebasan sejati hanya ditemukan dalam hidup yang selaras dengan kehendak Allah.
OMK dan Hasrat Transendensi
OMK memiliki hasrat bawaan untuk mencari makna hidup yang lebih dalam. Hasrat ini harus diarahkan kepada hal-hal yang transenden, yakni kepada Tuhan, yang menjadi sumber kebahagiaan sejati.
Tidaklah Cukup Melihat Kehidupan dari Balkon
Paus menggunakan metafora “balkon” untuk menggambarkan sikap pasif. OMK harus meninggalkan sikap pasif dan turun ke dunia, terlibat aktif dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
OMK dan Zona Nyaman
Zona nyaman sering kali menjadi hambatan bagi kaum muda untuk bertumbuh. Paus Fransiskus mengajak OMK untuk keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi tantangan dunia dengan semangat iman.
Visi yang Jauh Melampaui Kesulitan-kesulitan
Solusi untuk kelelahan bukan dengan duduk diam, tetapi dengan memiliki visi yang melampaui kesulitan. OMK diminta untuk mengandalkan kekuatan Tuhan yang akan memberikan energi baru dalam perjalanan hidup.
Berangkatlah Bukan sebagai Turis, tetapi sebagai Peziarah
Hidup adalah perjalanan iman. Paus mengingatkan bahwa OMK harus menjalani hidup sebagai peziarah yang mencari Tuhan, bukan sebagai turis yang hanya mencari kenyamanan. Dalam perjalanan ini, OMK diminta untuk menjadikan setiap tempat yang dikunjungi berbicara tentang kehadiran Allah.
Tiga Sikap Dasar: Bersyukur, Mencari, dan Bertobat
Bersyukur: Mengakui rahmat Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Mencari: Dengan hati yang tulus, mencari kehendak Tuhan dalam hidup.
Bertobat: Berani mengubah diri untuk hidup yang lebih baik.
OMK dan Tatapan Persaudaraan
Paus menekankan pentingnya membangun tatapan persaudaraan di antara sesama manusia. OMK harus menjadi pembawa damai, kasih, dan solidaritas di tengah dunia yang penuh perpecahan.
Motivasi dan Harapan dari Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua
Rm. Yoris Giri, Pr, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua, menegaskan, “OMK, tidak hanya sekedar masa depan Gereja, tetapi merupakan masa kini Allah. Karena itu, jadilah pembawa harapan bagi dunia. Jangan takut untuk bangkit dan bergerak bersama Kristus.”
Rm. Yudel Neno, Pr, Sekretaris Komisi Kepemudaan, menambahkan, “OMK harus menjadi Israel Baru yang berpengharapan. Keluar dari kebosanan dan kemurungan, berjalanlah dalam terang Kristus, dan jadilah saksi Injil yang hidup di dunia.”
Uraian Eksegetis Tema HOMS 2024: Mereka yang Berharap kepada Tuhan, Berjalan tanpa Lelah (Yesaya 40:31)
Dalam Yesaya 40:31, Nabi Yesaya memberikan janji bahwa mereka yang berharap kepada Tuhan akan diberi kekuatan baru. Pengharapan kepada Tuhan melibatkan kepercayaan penuh kepada penyelenggaraan-Nya di tengah kesulitan.
Konteks teks ini adalah janji Allah kepada Israel yang sedang dalam pembuangan di Babel. Nabi Yesaya mengingatkan bahwa kekuatan manusia terbatas, tetapi mereka yang mengandalkan Tuhan akan diberi kemampuan untuk melampaui batasan tersebut.
Bagi OMK, teks ini menjadi panggilan untuk menaruh kepercayaan pada Tuhan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman. Pengharapan kepada Tuhan bukanlah sikap pasif, tetapi melibatkan tindakan nyata, seperti burung rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan baru. Dengan pengharapan yang kokoh, OMK dapat berjalan tanpa lelah dan terus melayani Tuhan serta sesama.
Selamat Hari Orang Muda Sedunia! Mari melangkah dengan penuh iman, harapan, dan kasih.
Oleh Yudel Neno, Pr (Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua)