keuskupanatambua.org – Kantor Pusat Pastoral atau lebih dikenal dengan sebutan PUSPAS merupakan Dapur Pastoral Keuskupan Atambua. Kantor ini berdiri secara resmi pada 04 Januari 1983 berdasarkan SK Uskup Atambua, Mgr. Theodorus Sulama, SVD, No. 04/1983, dengan nama Sekretariat Pastoral atau disingkat SEKPAS. Dengan berdirinya Sekpas di Atambua ini, maka Drs. Bele Antonius sebagai Ketua Panitia Kateketik yang semula berkantor di Kefamenanu dipindahkan ke Atambua. Demikian pun Drs. Lazarus Y. Anin sebagai Ketua MPK yang berkantor di Atambua bergabung bersama dan dibantu oleh dua (2) orang pegawai yakni Matias Bana dan Matias Lopo. Guna me-nambah tenaga pastoral baik di kantor Sekpas maupun sebagai guru agama di sekolah-sekolah, Mgr. Sulama, SVD mengi-rimkan calon-calon Katekis untuk mengikuti pendidikan di APK Santo Paulus Ruteng; IPI Malang dan AKI Madiun.

Setelah Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, ditahbiskan menjadi Uskup Auksilier Keuskupan Atambua, pada 21 September 1982, beliau ditunjuk oleh Uskup Atambua menangani Sekretariat Pastoral. Ia bertugas untuk mengoordinasikan semua kegiatan Pastoral dan mewujudkan Gereja Lokal yang kuat, dewasa dan mandiri dalam tiga (3) hal yaitu iman Kristiani saja, ketenagaan pastoral dan finansial. Karena itu Pastoral 3 BER semakin gencar dilaksanakan dari paroki ke paroki yang beranggotakan tim dari Pusat Pastoral ini.
Dengan semakin bertambahnya panitia-panitia pastoral di Keuskupan Atambua, maka Sekpas ditingkatkan menjadi Pusat Pastoral pada Januari 1985 berdasarkan SK Uskup Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, No.404/1985. Kepala Kantor Pusat Pastoral adalah Uskup sendiri karena dari sana-lah dikelola semua kebijakan karya pastoral Uskup. Dalam operasional sehari-hari Kantor Puspas dipimpin oleh seorang Wakil Ketua atau Pelaksana Harian (PLH). Sedangkan segala urusan administrasi pastoral dan perkantoran ditangani oleh seorang Sekretaris Umum atau disingkat Sekum.
Sekretaris Umum Puspas dahulu hingga sekarang
Drs. Bele Antonius (sekarang Dr. Bele Antonius, MSi, Anggota DPRD Propinsi NTT), dari tahun 1982-1988.
Carolus Tae, BA tahun 1988-1992.
RD. Gerardus Hery Fernandez, sekaligus sebagai Wakil Ketua Puspas hingga tahun 1995. (1992-1995)
Drs. Paulus Sako Tanouf dari tahun 1995-1997.
Drs. Nikolaus Tnano menjadi Sekretaris Umum sejak 1997 hingga berakhirnya masa kegembalaan Mgr. Anton Pain Ratu, SVD tahun 2007.
Yosef M.L. Hello, S.Pd., Mhum sejak 2009 – sekarang.
Tenaga Pembina Pastoral
Pada awal berdirinya kantor Puspas, tenaga pembina pastoral yang ada baru dua orang yakni Bapak Drs. Bele Antonius dan Drs. Lazarus Y. Anin. Keduanya menyelesaikan pendidikan kateketik di STKat Yogyakarta. Untuk urusan administrasi atau tata usaha, dibantu oleh Matias Bana, Matias Lopo dan Antonius Sau. Selanjutnya berturut-turut masuk beberapa katekis sebagai tenaga Pembina yakni Carolus Tae, BA; Robertus Kompisasi BA; Drs. Nikolaus Tnano; Meliana Lebo dan Maria Kunera Soi. Tahun 1997 ditambah lagi dua tenaga katekis yakni Yosef M.L. Hello, SPd. dan Herman Abatan, SPd.
Dengan bertambahnya tenaga katekis di Puspas, kerja tim sebagaimana diharapkan Mgr. Anton makin terwujud. Tahun 2000, datang lagi saudara Gregorius Am’isa, S.Pd menambah anggota tim pembina. Selain para Katekis ada beberapa Romo, Frater dan Suster yang pernah bertugas di kantor Puspas yakni Rm. Agustinus Bula, Pr (†); Rm. Gerard Hery Fernandez, Pr; dan Fr. Stefanus Nahak (eks tahun 1994); Sr. Maria Priscilla Balok, SSpS (†); Sr. Rosa da Lima, PRR; Sr. Rosa de Lima, SSpS; Sr. Helmin Tapun, SSpS; Sr. Ester Nganur, SSpS (†); Sr. Eligia Aek, SSpS; Sr. Roswita PRR; Sr. Klarentin, FSGM dan Sr. Fridolin Teme, SSpS.
Komisi-Komisi
Secara garis besar, terdapat tiga bidang yang ada di Pusat Pastoral. Masing-masing bidang membawahi beberapa komisi. Berikut pembagiannya:
Bidang Pembinaan Iman (BPI) dengan komisi-komisinya antara lain: Liturgi, Kateketik, Kitab Suci, Karya Misioner, Seminari/Panggilan, Karya Kepausan Indonesia, dan Komisi Teologi.
Bidang Pendidikan Umat (BPU) dengan komisi-komisinya antara lain: Kerasulan Awam, Komunikasi Sosial, Pendidikan, Kepemudaan, Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau, dan Urusan Pertanahan/Perbendaharaan Keuskupan Atambua.
Bidang Aksi Kemasyarakatan (BAK) dengan komisi-komisinya antara lain: Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK), Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), dan komisi Keluarga.
Sumber:
Ziarah Pastoral Keuskupan Atambua dari Masa ke Masa (1938-2015), Yosef M.L. Hello, S.Pd, M.Hum.
Diedit oleh Admin Web Keuskupan Atambua (Tryles Neonnub)
2 Comments
Terimakasih atas dipublisirnya informasi ini. Berita ini benar. Salam.
Terima kasih banyak bapak Anton atas sumbangsihnya yang begitu besar untuk Keuskupan Atambua. Salam.